9. Bahasa Alien

40 6 4
                                    

Sore hari akhirnya Aga, Nadi dan Avy menyelesaikan urusannya di perpustakaan dan pergi ke parkiran untuk mengambil motor masing-masing.

Triing Triing

Handphone Nadi berbunyi, melihat siapa yang menelepon Nadi langsung saja mengangkat telpon nya.

*Di telepon

"Halo bang, kenapa?"

"...."

"Dimana?"

"...."

"Gua otw 15 menit sampe, gua tutup"

Setelah menyelesaikan panggilannya Nadi segera berlari menuju motornya dan berpamitan pada yang lain.

"Abang gua lagi disini, gua mau nyamperin dia di restoran dulu, kalian duluan aja. Takutnya lama kalian bicarain duluan aja sama yang lain soal tadi"

Nadi pun langsung pergi tanpa menunggu balasan dari lawan bicaranya.

"Nadi punya Abang?"

"Ada beda 5 tahun, lagi ada urusan kerja di daerah sini mungkin" Avy menjawab Aga karena dia yang satu-satunya yang mengetahui tentang Nadi.

-✿-

~ Nadi POV~

Setelah berkendara selama sekitar 15 menit ia tiba di restoran yang dimaksud oleh Abang kandung nya.

"Dek" Aku menengok kepada suara yang tak asing ditelinga.

"Abang Idan hehe" Aku berlari saat melihat sosok itu dan memeluknya sudah terlampau rindu dengan Abangku yang satu ini. Bahkan saat dirinya liburan semester mereka juga jarang bertemu karena abang nya yang super sibuk itu.

"Gimana enak disini?" Tanya abangnya Nadi yang bernama Zaidan Danudara atau yang Nadi akrab dipanggil Bang Idan tersebut.

"Enak aja kok, Abang kenapa disini?"

"Kamu lupa Abang mu ini alumni kampus itu juga? 2 hari lagi ada seminar kan buat anak FK? Abang yang ngisi acaranya"

"Yaah kirain Nadi salah denger pas dengar nama Guest nya, beneran si kelinci gede ternyata kkkk" ledekku yang mengundang tinjuan pelan pada perutnya dari yang lebih tua.

"Mau nginep di share house ga bang?"

"Ga perlu, Abang disini sama bang Ardana juga" Aku memelototkan mata nya saat mendengar nama itu berarti apa yang dipikirkan nya tadi benar.

"Ga sekalian sama Bapak Gilang juga bang?"

CTAAK

"Aisshhh sakit ih" sentilan tangan Abang nya sakit juga.

"Bapak Gilang Bapak Gilang aja kamu, Ayah kamu itu"

"Hehe ampun bos" iya bapak Gilang yang aku maksud itu ayah ku dan bang Idan, dan jangan kaget kami bertiga mengambil minat yang sama yaitu kesehatan dan kedokteran tapi mungkin nanti aku akan mengambil spesialisasi yang berbeda.

~ Nadi POV end~

-✿-

~Author POV~

"Ayah banyak operasi, biasa profesor haha" Canda si tertua pada sang adik, niat hati menghibur karena keluarga nya sangat sibuk.

IGNOSCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang