11. Mimpi Buruk

50 6 3
                                    

Hosh hosh hosh

Dika berlari di ruangan yang terlihat seperti berada didalam air, seperti bayangan air yang terkena cahaya yang tidak tampak ujung nya ada dimana, berharap mendapat pertolongan tapi tak ada siapapun di sana. Terus berlari sampai kaki nya terkilir mencari seseorang yang terus digumamkan.

"Shhh... tolongin adek, jangan tinggalin adek"

ARGGHHH

BYURRR

ARGGHHH

Dika terbangun dari tidurnya dengan penuh keringat ketika ia mendengar suara jatuh menghantam air seperti akhir mimpi tapi itu terasa nyata sepertiny asalnya dari teras belakang. Setelah mendengar itu dirinya langsung berlari ke teras belakang

"Tadi suara jatuh apa?" Dika berlari dan berhenti dihadapan Aga yang sedang duduk di tepi kolam renang.

"Ga ada yang jatuh, adanya Nadi yang nyebur" Aga melihat Dika dihadapan nya seperti berantakan?

"Oh gua kira ada yang jatuh tadi, syukurlah" Dika menghela nafas lega.

"Lu kenapa bang? Kusut banget" Nadi memunculkan kepalanya dari kolam setelah mendengar suara orang lain saat berenang.

"Pamer otot lu begitu? Nih pake handuknya, udah malem masuk kalian" Dika melempar handuk kepada Nadi yang akan keluar kolam dan langsung masuk kerumah.

"Lah di kacangin gua"

"Tadi dia kan lagi tidur? Mimpi buruk kali? Ayo Nad masuk, dingin gilaa" Aga pun menebak-nebak apa yang terjadi pada Dika dan ikut masuk kedalam.

-✿-

Nadi sedang membuka kulkas, melihat apakah ada sesuatu yang bisa dirinya makan untuk cemilan malam hari dirinya kelaparan setelah bermain air tadi. Sambil menggeledah kulkas di setiap raknya dia menemukan sesuatu yang tidak asing dimatanya.

"Eh amplop?" Setelah ia menemukan amplop itu Nadi menutup kulkas dan melihat sekitar, memeriksa apakah ada yang mengawasi nya.

"Eh amplop?" Setelah ia menemukan amplop itu Nadi menutup kulkas dan melihat sekitar, memeriksa apakah ada yang mengawasi nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Surat lagi?" Suara Dika tiba-tiba mengejutkan Nadi yang sedang melihat isi surat itu.

"Bang ngerti ga?" Nadi mengarahkan surat itu pada Nadi karena dirinya tidak paham bahasa jepang.

"Hm, Gua jugaa ga ngerti, kita panggil yang lain ya?"

"Oke gua aja bang, mereka bertiga lagi main di kamar bang Gyan"

"Gausah kita ke kamar Gyan aja"

-✿-

"Bro--"

IGNOSCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang