2. Penghuni baru

115 12 3
                                    

Gyani baru selesai mencuci motor nya di teras rumah hingga ia melihat ada taksi yang berhenti di depan rumah mereka yang menampakkan 2 orang pemuda yang sedang menurunkan barang-barangnya dari bagasi, dan mengucapkan terima kasih kepada si supir taksi yang akan meninggalkan rumah tersebut.

Gyani yang melihat mereka mendatangi mereka dan membuka pagar tinggi itu lebih lebar. Dua pemuda tadi menoleh pada Gyan.

"Siang bang... permisi, ini rumah nya bang Dika kan ya?" Tanya pemuda yang tampilannya terlihat seperti bule tersebut.

"Eh iya kalian penghuni baru nya ya? Ayo masuk sini gua bantuin bawa barangnya" sahut Gyan antusias.

"Eh iya bang makasih" sahut si pemuda bule sambil melirik teman di sampingnya yang sedari tadi diam tanpa suara.

Mereka bertiga akhirnya nya masuk dan dari dapur Dika yang mendengar ada suara asing dari luar pun bergegas melihat ke depan, sambil memanggil Aga di kamarnya.

"Aga anak barunya udah dateng keluar lu jangan main game mulu ". Aga yang mendengar panggilan Dika pun segera keluar menghampiri mereka di ruang tamu.

"Sore, Avy kan ya?" Sapa Dika ragu takut salah panggil nama salah satu pemuda itu.

"Iya bang bener, yang ini bang Dika ya?" Pemuda bernama Avy itu sambil melihat Dika yang terlihat ragu-ragu.

"Iya, kalau gitu kita langsung kenalan aja biar enak. Oh pake gua-lu aja biar nyaman" balas Dika sambil mengarahkan tangan nya supaya dua anak baru itu berkenalan terlebih dahulu.

"Oke kalau gitu kenalin Avyan Dipta Segara bisa dipanggil Avy umur 18 tahun, kuliah di Universitas Maheswara jurusan DKV. Emmm terus~" perkataan Avy terputus sambil melirik teman di sebelahnya.

"Nadi Danudara, 18, Univ. Maheswara, Kedokteran" paham dengan tatapan Avy ia pun memperkenalkan dirinya dengan singkat. Membuat salah satu yg lebih tua disana heran dan membatin.

"sejak kapan dia secuek itu? Dulu dia ceria".

Karena merasa canggung Avy pun melanjutkan "Panggil dia Nadi aja bang, emang agak cuek kalau lagi cape anak nya, biasanya ga gini kok".

"Gapapa kok, kedokteran ya Nadi? Sama kayak gua berarti. Gua Dikara Ancala panggil aja bang Dika, gua yang punya rumah yang kita tempatin ini dikasih orang tua gua lebih tepat nya, paling tua juga umur gua 21 tahun kita semua kuliah di Universitas yang sama. Gua semester 5 jurusan kedokteran, dan buat Nadi kalau ada yang mau lu tanya tentang materi kuliah atau apapun itu tanya aja ke gua ga usah sungkan" ucap Dika tulus dengan senyuman nya yang manis walau hanya mendapat anggukan dari lawan bicaranya.

"Oke next gua Hadyan Gyani Abra panggil gua bang Gyani atau Gyan juga oke, umur 20 tahun jurusan Psikologi semester 3. Semoga betah ya di sini" setelah Gyan memperkenalkan diri dengan tenang Aga yang sudah tidak sabar pun langsung memperkenalkan diri.

"OKE KENALIN ADUH-" "maaf ya dia emang berisik congor nya" Gyan berkata setelah sedikit memukul Aga menggunakan bantal sofa.

"Sakit Gy oke gua Abhirama Aga Manggala panggil gua bang Aga aja 19 tahun, jurusan Teknik Komputer semester 3, sekaligus penghuni paling tampan di rumah ini" ia memperkenalkan diri dengan gaya nya yang minta di tampol kalau kata Dika ups.

"Bang Dika, Mas Gyan aja hehe sama bang Aga. Eh loh bang Aga sama mas Gyan ?". Sebelum Aga membual dengan mulut nya itu Gyan segera menahan nya.

"Gua sama Aga tuaan gua setahun sebenernya tapi-" belum sempat melanjutkan Aga menyambar.

"Gyan lahir nya akhir tahun gua awal tahun cuma beda 3 bulan, dan gua masuk sekolah lebih cepet, jadi ga ada kewajiban manggil lu pake embel-embel Abang lagian kita seangkatan oke" Gyan pun pasrah daripada menghabiskan tenaga nya untuk berdebat.

"Oke udah kan kenalan nya? Yang jelek di kita jangan kalian tiru ya apalagi si Aga. Ayo sekarang gua temenin keliling rumah sama sekalian lihat kamar kalian nanti" Dika menengahi supaya 2 penghuni baru ini bisa langsung istirahat karena perjalanan mereka ke sini lumayan jauh.

"Nah yang depan tadi ruang tamu seperti yang kalian tau, kalau ini ruang tengah tempat kumpul aja TV juga ada disini doang, barang kalian di taro di Deket tangga dulu aja biar ga berat" mereka berlima berjalan dari ruang tamu ke dalam rumah meletakkan barang Nadi dan Avy di dekat tangga, Gyan dan Aga menunggu di ruang tengah biar si tertua saja yang mengenalkan lingkungan rumah.

"Dari ruang tengah langsung ruang makan dapur sama kamar mandi, kamar yang di samping ruang tengah itu kamar nya Aga, sebelah nya yang sejajar sama dapur itu kamar gua" Dika berjalan ke arah pintu belakang sambil menunjuk ke arah dua kamar tersebut.

"Nah di belakang sini ada gudang isi nya ga banyak cuma beberapa barang lama ga dipakai, teras belakang ini biasanya dipakai untuk jemur baju, sama itu ada kolam renang kalian boleh pake kapan aja, yang di lantai 1 ini aja sekarang kita naik ke atas sekalian bawa barang kalian ke kamar" mereka pun masuk ke dalam rumah lagi.

"Gyan, Aga bantuin bawa barang mereka ke atas." Dua orang itu langsung membantu anak baru karena barang bawaan mereka cukup banyak.

"Nah diatas ada 3 kamar 1 kamar mandi, yang di ujung sana kamar nya Gyan dan kamar kosong nya yang di depan tangga ini persis sama yang di pojok sebelah kamar mandi kalian mau yang mana?" Dika berbalik menunggu jawaban Nadi dan Avy.

"Gua yang samping kamar mandi, ada balkon nya kan? " Nadi langsung menjawab dengan tenang.

"O-oke gua yang depan tangga berarti" mereka akhirnya berpisah setelah mengetahui kamar mereka merapikan barang ke tempatnya dan bersih-bersih.

-
-Avy POV-

"Avy ini ya barangnya gua turun dulu", "Oke bang Aga thanks ya" Avy pun mengambil barangnya dan melihat isi kamarnya.

"Wah komplit isi kamarnya udah ada meja sama rak, lemari baju juga ada, ber-AC juga"

"Waahh akhirnya rebahan, beresin dulu deh baru mandi" Avy pun bangkit dan membereskan kan barang-barangnya.

-

"Nadi... Eh Avy juga disini? Turun yuk tadi bang Dika bilang ke gua dia udah masak buat nyambut kedatangan kalian" Gyani masuk ke kamar Nadi yang pintunya terbuka dan melihat 2 pemuda itu sedang duduk menghadap balkon di kamar Nadi.

"Iya bang.." mereka berucap bersama dan segera turun ke ruang makan.

Salah satu dari mereka terus melirik ke arah balkon kamar Nadi sambil berjalan keluar dengan senyum yang sepertinya memiliki makna tersendiri.

TBC

Denah Rumah nya supaya kalian ga pusing
Maaf sebelumnya kalau ga rapi.

Denah Rumah nya supaya kalian ga pusingMaaf sebelumnya kalau ga rapi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Akhirnya part 2 kelar hueeee..
Jangan lupa vote dan comment ya biar aku ga mandek nulis nya wkwk

IGNOSCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang