Typo.
Terik matahari disiang hari, membakar energi semua orang. Pekerjaan juga kegiatan juga andil dalam penghabisan energi mereka. Meski ybuh tertutup rapat di dalam mobil, hawa panas juga gerah masih bisa terasa dan macet yang sudah mulai memadati jalanan.
Jam pulang sekolah memadati deretan jalanan. Bagaimana keong yang melambat jalan, tapi kini mereka sampai pada tujuan mereka. Berada pada rumah megah putih bersih dua lantai.
Mobil telah terparkir, sepasang kekasih ini turun dan masuk kedalam rumah. Dalam wajah yang lesu dan berantakan, pemuda yang lebih dulu masuk melempar tas sekolahnya ke sembarang arah, sebelum menjatuhkan tubuhnya di sofa ruang keluarga.
" Bersih-bersih dulu sayang." Tegur gadis yang memungut tas pacarnya itu.
Tidak mendapati jawaban dirinya hanya menggeleng dan pergi ke arah dapur yang kelihatannya sibuk.
" Masak apa mbak?." Tanyanya pada pembantu yang bergulat sendiri dengan beberapa bahan masakan yang menumpuk di atas meja pantry." Eh, non. Ini lagi masak cabcai, sambil nunggu ayam non." Ucap mba' Ratih.
" Ya udah, aku bersih-bersih dulu nanti aku bantu masak." Ucapnya.
" Gak papa non, bentar lagi juga selesai ini." Elak mbak Ratih.
" Gak papa mbak, nanti banyak temen-temen yang mau ke sini." Ucapnya dan beranjak pergi dari sana. " Eza!, bangun gak!." Teriaknya dengan kencang membuat pemuda yang setengah terlelap itu langsung duduk dengan linglung.
" Hah!, kenapa?." Ucapnya sembari menggaruk kepalanya.
" Bangun, ganti baju dulu, kalau mau tidur di kamar aja." Ucap Rachel dan pergi menuju kamar yang sering di pakai kekasihnya itu.
Eza merenggangkan dua tangannya, menggeliat menarik otot tubuhnya yang terasa kaku. Dengan lesu dirinya berjalan ke arah dapur untuk mengambil kesegaran yang di butuhkan tenggorokannya. " Oze belum pulang mbak?." Tanyanya pada Ratih.
" Sudah den, tapi keluar lagi sama non Misya. Katanya sih mau beli cemilan." Jawab Ratih dengan sopan.
Eza menanggapi dengan o yang ia panjangkan dan pergi ke kamarnya.
_._._
Waktu sudah di penghujung sore dalam rumah yang mulai sepi kini sudah terisi dengan candaan yang terdengar dari ruang keluarga. Oze, Chris dan Floe yang tengah asik bermain play station, sedangkan ketiga gadis di belakang mereka tengah bercerita dengan suara yang terkadang kencang terkadang berbisik. Sedangkan Rachel, gadis itu entah sedang apa di balik kamar Eza.
" Halo guys!." Suara melengking masuk kedalam rumah. Gadis cantik rempong dengan beberapa bungkus plastik di tangannya.
" Ngapain repot banget sih, Ren. Aku kan udah bilang gak usah beli apa-apa ke sini." Ucap Misya setelah Irene menaruh barang bawaannya di atas meja.
" Ini bukan aku tapi nih, ngotot banget suruh beli." Balas Irene sembari melirik Erga.
" Bukan apa-apa kok Cha, cuman beberapa potong cookies." Ucap Erga dan bergabung pada teman-temannya.
" Makasih ya kak." Ucap Misya.
" Si Achel mana?." Tanya Irene yang tidak menjumpai satu temannya.
" Tau tuh, katanya sih mau bangunin Eza." Balas Tiara.
" Yee, itu mah dia juga ikut tidur. Malah di kelonin tuh si titan." Ujar Irene membuat teman-temannya tertawa.
" Apa nih, kelon-kelon. Ngomongin orang aja kerjaannya." Sahut Rachel yang datang bersama Eza.
