Orang baru.
Pagi yang cerah ini menuntutnya untuk bergegas. Apa yang terjadi semalam sungguh membuatnya kacau.
Ponsel yang ia hubungi tak ingin merespon apapun. Pesan bahkan panggilan telepon tidak terbalaskan. Resah hati terus mengganggu, bersama dengan deru tangis yang ikut menemani malamnya.
Pikirannya terus kacau. Menyalahkan, menyimpulkan, berangan-angan jika semua itu tidak ia lakukan. Gundah dalam hatinya. Bingung akan apa yang kini harus ia pilih. Keduanya seakan melekat dalam hatinya, enggan untuk dilepas.
Kekasihnya adalah orang yang membuat dirinya tau akan begitu tulusnya hubungan mereka. Kasih sayang yang diberikan sangat membuat hubungan mereka kian hangat. Tak ada pertengkaran, selalu dibuat tenang, nyaman dan terus di cintai.
Tapi disisi hati, ada nama lain yang mengisinya. Nama yang tak asing dalam hidupnya. Nama yang terus menemaninya, nama yang selalu mengisi hidupnya.
Keceriaan, senyuman, canda dan kebahagiaan dia dapat dari sana. Rasa aman, perhatian yang diberi, juga prioritas yang terus dia utamakan untuknya, membuat nama itu terukir berbeda.
Semakin mereka beranjak, semakin mereka mengerti rasa, semakin banyaknya hal yang penuh tanya, membuat mereka berbeda. Tidak lagi bisa menggambarkan rasa nyamannya, tidak lagi bisa menyimpulkan rasa sayangnya, dan tidak bisa mendeskripsikan apakah itu benar cinta.
Hubungan mereka, kisah mereka, dan rasa bercinta mereka, membuat rasa hati berbeda. Semuanya mulai di pertanyakan di hatinya. Apa memang ini benar cinta, atau memang hadir karna bercinta.
Namun rasa sakit datang malam tadi. Orang yang begitu penting dalam hidupnya harus ia kecewakan. Penggantungan rasa di putuskan malam itu. Keputusan yang tidak bisa ia ubah, tapi mengubah suasana hatinya.
Pesan ucapan selamat pagi dari kekasihnya, di abaikan. Bukan itu yang ia nantikan pagi ini, tapi nama lain. Nama yang ia kecewakan selama ini. Febbrio, sahabatnya yang menderita akan rasa padanya. Pemuda yang ia abaikan selama ini.
Dalam mobil yang membawanya, pikirannya terbawa ke arah lain. Apa yang harus ia lakukan?. Bagiamana caranya agar ia bisa menarik kembali pemuda yang kini merampas atensinya!. Apa yang harus di perbuat?.
Waktu lebih awal ia perbuat. Meski lingkungan sekolah sudah ada beberapa siswa, dirinya masih yakin pemuda itu masih belum datang. Motor, juga mobil yang ia kenali tidak terlihat.
Bergegas menuju kelasnya, dan benar bangku di sampingnya masih kosong. Selesai menyimpan tas, dirinya pergi menemui temannya untuk meminta saran.
Di kantin yang sepi terlihat dua gadis dengan satu remaja yang menemani mereka. Sapaan mengalum di telinganya, balasan santai ia lempar.
" Tumben pagi banget, Jes?." Tanya Tiara yang duduk berhadapan dengan Reya dan Floe.
" Lagi gak sama Brio?." Sahut Floe yang tidak mendapati temannya itu.
" Huh, gw mau ngomong sama kalian." Ujar Jessica yang memilih menemani Tiara.
" Kenapa?, ada masalah lagi sama Brio?." Sahut Tiara. Dari teman-teman mereka, dirinya yang sangat dekat dengan gadis cina ini. Soal kegundahan gadis itu, dirinya juga tau.
" Ra, dia mutusin jauh dari gw." Adunya pada Tiara. Kini rasa sedih, bersalah kembali datang.
" Bentar-bentar, lu ada masalah apa sama Brio?." Tanya Floe yang tak tau apa yang tengah di bicarakan dua gadis di depannya.
" Huh, Flo, lu tau kan hubungan gw sama Brio gak baik-baik aja. Lo juga tau kan gw ada cowok, tapi gw gak bisa lepasin Brio dari gw. Gw masih bingung tentang perasaan sebenarnya ke dia kayak gimana." Jelas Jessica dengan lesu.
" Terus apa yang ngebuat lo galau kayak gini?." Tanya Reya.
" Semalem gw habis keluar sama Alan. Dan pas pulang gw gak tau kalau dari jauh Brio nungguin gw. Dia tau gw ciuman sama Alan, dan dia mutusin untuk ngejauh dari gw." Ucapnya. Kini tak bisa lagi terbendung air matanya. Kesalahannya sungguh membuatnya kehilangan.
" Terus gimana?, mau lo sekarang gimana." Tanya Tiara yang menariknya menenangkan.
" Gw gak tau, gw bingung Ra. Dia gak bales chat gw, dia gak angkat telpon gw. Gw gak tau Ra." Isak nya dalam pelukan Tiara.
" Eh, kenapa nih. Kok nangis!." Ucap Rachel yang datang bersama sang kekasih juga teman-temannya yang lain kecuali Brio.
" Habis berantem sama Brio." Ujar Tiara yang masih menenangkan gadis itu.
" Kenapa lagi sih Jes?." Rachel yang khawatir ikut menenangkan sahabatnya itu.
" Halo guys!."
Sapaan itu membuat semuanya menoleh kearahnya. Rachel dan Misya melotot melihat siapa yang datang begitu juga para cowok yang ada di sana.
Sedangkan Jessica mendongak dan sedikit sakit saat orang yang ia tunggu tengah memeluk pinggang gadis lain yang ada di sampingnya.
Rachel dan Misya bergegas ke arah kekasih mereka. Bukan apa tapi mereka tau siapa gadis yang di bawa Brio. Gadis yang sangat tau dan sangat berpengaruh terhadap pasangan mereka dan teman-temannya.
Sedangkan para cowok yang lain masih kebingungan, bagaimana bisa teman mereka membawa gadis ini ke sekolah mereka. Ibarat bayangan hitam, gadis itu adalah rahasia mereka.
" Ga, gw pinjem ruangan lo ya. Selama pelajaran. Dia cuman nemenin gw disini." Ucap Brio tanpa melirik sedikit ke arah Jessica.
Sedangkan gadis itu tersenyum ke arah Jessica yang yang masih menatapnya lekat. Gadis cina yang bodoh, bagaimana bisa dia menyia-nyiakan pemuda setampan Brio.
Erga hanya mengangguk tanpa suara. Dalam benaknya kini hanya memikirkan gadis yang ia genggam erat. Bagaimana jika gadis itu berbuat ulah di sekolah ini. Menoleh ke arah Irene disampingnya. Menatap dalam agar tidak ada pertanyaan yang mengganggu gadisnya.
Brio yang di beri izin, langsung membawa gadis itu pergi bersamanya. Tak menghiraukan ketegangan di wajah teman-temannya, yang ia ingin hanya kepuasan.
" Dah, Rachel, Misya." Ucap gadis itu membuat kedua gadis yang di sebut mengeram marah.
" Ikut aku sekarang." Ucap Rachel, melayangkan tatapan marah pada Eza.
Misya pun melakukan hal yang sama. Tidak bicara tapi ia langsung melangkah pergi. " Acha, tunggu sayang!." Ucap Oze sembari mengejarnya.
Erga menatap Irene yang sudah mempertahankan dibalik matanya.
" Aku bakal jelasin." Dan menarik gadis itu keluar dari kantin.Kini tersisa, Floe, Reya, Chris, Leonel, Tiara juga Jessica. Mereka sama-sama diam. Tiga pemuda itupun terbungkam setelah kedatangan gadis yang tak di kenali ketiga gadis itu.
" Floe, kenapa kamu diem?. Siapa cewek itu?." Ujar Reya yang menaruh curiga pada sang kekasih.
" Chris kamu nyembunyiin sesuatu dari aku." Ucap Tiara yang melihat keanehan dari Chris.
Kedua pemuda itu, pantas menarik pasangan masing-masing, dan meninggalkan Jessica dan Leonel.
Jessica yang ikut merasa aneh dan bertanya akan siapa gadis yang bersama Brio. Lantas menahan tangan Leonel yang akan meninggalkannya. " Nel, lo pasti tau siapa dia?." Ucapnya.
" Ini masalah lo sama Bri. Lo yang ngebuat dia berani ngebuka gadis itu. Biar Bri yang jelasin." Ucap Leonel membuat Jessica kebingungan.
" Apa pengaruh gadis itu?."
✨✨✨
