GITKATH

2.9K 76 9
                                    

Tragedi tiktok🔞











Desiran hujan tidak terhenti malam ini. Suara rintihan hujan bisa ia dengar di bilik kamarnya. Berdecak sebal gadis berambut panjang gelap. Sudah satu jam setelah sang kekasih berpamitan untuk pergi bersama teman-temannya tapi tidak ada kabar dari pemuda dingin itu.

Dengan kesal ia kembali menarik ponsel yang sempat ia banting di ranjang yang ia tiduri. Masih tidak adanya chat dari pemuda itu, lantas dirinya beralih ke sosial media yang lain.

Rasa bosan terus melandanya, mengangkat kepalanya sejenak melihat jam dinding menuju pukul sepuluh. Beranjak dari tidurnya ia bergerak ke sudut ruangan yang biasa dia jadikan tempat belajar.

Membuka kembali aplikasi toktok yang sempat ditutup. Memutar kembali video yang akan ia tiru. Mencoba memutar rekaman, bergerak seperti video sebelumnya.

Kedua tangannya bertumpu pada pinggang, menggoyang-goyangkan seirama dengan suara yang dikeluarkan ponselnya.

Beberapa kali ia lakukan dengan goyangan pinggul rampingnya yang menggoda. Dengan musik, oh sayang..
Ia bergerak dengan nalurinya sampai tidak sadar memberi sedikit gerakan yang seksi.

Dengan tidak sengaja ia mengelus pusarnya juga bibir bawah yang ia gigit dengan dalam. Lantas ia mengambil ponselnya melihat beberapa potongan yang ia simpan.

Dengan tank top biru yang menutup bra, juga celana tidur hitam membuatnya begitu menggoda di video itu. Pinggul rampingnya begitu seksi dan menggoda. " Pantes kak Erga suka banget pegang pinggang gw. Akh, Irene gitu loh." Gumamnya.

Bersamaan dengan dua lengan yang mengalung di pinggang rampingnya.
" Ya, aku suka, dan kau selalu mengumbar milikku." Bisikan dengan suara berat yang kuat membuat bulu kuduknya berdiri.

" Aku sangat membenci itu, Irene." Tekanan pada namanya membuat merinding. Seakan penyesalan datang padanya. Bukan kali pertama ia menghadapi keposesifan kekasihnya ini, tapi...

" Emhh...!" Erangan muncul dari bibir gadis itu, sesaat gigitan terasa di telinganya. Dengan terpaksa ia melepas kedua tangan pemuda itu yang ingin meremas miliknya.

Berbalik menatap mata gelap yang menguncinya bak seekor serigala. Mulut yang mulanya ingin berbicara terasa keluh untuk keluar. Tubuhnya terdorong pada meja belajarnya ketika pemuda itu bergerak mendekat.

" Kak.. it-itu buat asumsi aku aja kok,, ak-aku gak bakalan aku....

" Tapi aku gak suka." Ucap pemuda itu yang berhasil membuatnya terkurung dengan dua tangan besarnya.

" I-iya,,,, ak-aku minta maaf ya....!" Entahlah ia tidak bisa lagi mencari kata di kondisi seperti ini.

Erga kembali menajamkan matanya pada manik mata yang bergetar takut padanya. Tidak peduli akan itu, dia sangat benci miliknya terumbar seperti itu. Tangan kanannya meremas pinggang ramping milik gadisnya meremasnya sedikit kuat membuat gadis itu meringis.

" Ini yang kesekian, Irene." Kesekian kalinya ia menegur gadis liarnya ini membuat video yang memancing emosinya. Apalagi tadi dengan matanya langsung, dirinya melihat begitu nakal gadis ini meliuk-liukkan pinggulnya.

Ia melirik kebelakang gadis itu. Ponsel  itu masih bersandar nyaman pada tumpukan buku membuat otaknya berjalan. Membuka ponsel yang sudah mati itu dan menyalakan kamera untuk merekamnya.

Irene melotot saat ponselnya berada disamping mereka dan menunjukkan tubuh mereka yang berdekatan seperti ini. Pemuda itu tanpa permisi langsung menciumnya dengan kasar.

Tangannya meremas kedua tangan kekar yang masih mengurung tubuhnya. Sebisanya ia lepas dari ciuman kasar itu. " Akh,, kak!, ngapain direkam sih." Ucapnya hendak mengambil ponselnya namun digagalkan pemuda itu.

let's play Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang