GRESHAN

2.7K 51 6
                                    

Waktu yang ditunggu🔞





















Derai tangis awan yang mengguyur dengan rintik yang masih bisa dinikmati. Bulir-bulir air tertinggal, setelah hantaman air hujan pada kaca balkon yang tertutup.

Udara dingin terasa masuk menembus tubuh yang terbalut piyama pink, yang didalamnya terjerat lingerie hitam.

Senyuman tercetak dalam wajahnya yang lelah dengan hari sibuknya. Mengingat kembali pertemuan pagi tadi, orang yang membuat dirinya kepikiran setelah acara pertunangan malam itu. Kekhawatiran akan kesalah fahaman sudah hilang dengan seadanya penjelasan yang harus diketahui pria itu.

Memutarkan tangannya, mengaduk racikan kopi untuk penghangat malam ini. Seiring putaran pikirannya terbawa arus, kembali pada masa dimana mereka dekat.
Percintaan anak SMA yang pernah mereka jalani, meski seperti tikus yang takut ketahuan mencuri.

Perbedaan kasta juga perjodohan klasik orang Jawa membuat mereka diam melanjutkan perasaan mereka. Saling percaya dengan perasaan yang ada, saling menguatkan seiring hantaman atau rasa sakit yang mereka rasakan.

Menjalani kisah yang tidak bebas, penuh rasa takut, tidak ingin menyakiti satu sama lain ataupun hal yang membuat mereka jauh.

Menjadi cucu perempuan pertama dalam keluarga ternama, membuat hidupnya terkekang atas semua hal yang dituntut sang kakek. Minimnya pergaulan masa remajanya, penjagaan yang berlebihan hingga mengorbankan demi menuruti atau ancaman yang diberikan kakeknya.

Pengorbanan cinta yang tidak berhasil, kengkangan dan aturan membuatnya sakit. Apalagi pemuda yang ia cintai bukan dari orang yang setara dengannya, membuat perbandingan terus dibahas pria tua itu.

Rasa sakit terus ia rasakan, sampai dimana ia tidak lagi mendengar tentang pemuda pujaan hatinya. Setelah kelulusan, pemuda itu menghilang seakan tertelan bumi. Meninggalkan dirinya tanpa alasan, memendam rasa sendiri yang lelah.

Tapi Tuhan tau apa yang di inginkan hambanya, dan akan mengabulkan di keadaan yang tepat. Hampir tiga tahun tidak tahu menahu tentang kabarnya, remaja yang berumur dewasa kembali ia jumpai.

Tubuh tegapnya yang berisi, wajah dengan rahang tajam, bersih terlihat, sangat tampan. Setelan hitam pada malam itu membuat dia terlihat keren dan tampan. Meski raut wajah yang berbeda saat melihat kehadirannya.

Entah tatapan apa yang terpancar malam itu, tapi ia juga sedikit merasa sakit. Apalagi jemarinya melekat dengan jemari orang lain, membuatnya miris.

Sapaan yang ia mulai dibalas dengan senyuman yang kembali membuatnya terpukau. Senyuman yang lama tidak ia lihat dengan taring yang mencuat menambah ketampanan.

Canggung yang sama-sama dirasakan membuat pria itu beralih ke sisi lain menuju gerombolan pemuda yang samar ia kenali. Perasaannya berubah hampa dengan pikiran yang kacau. Apalagi orang yang mengajaknya melebeli dirinya sebagai tunangan. Hal itu memang ada, perjodohan yang dipilihkan sang kakek membuat pria itu menjadi calon tunangannya. Hanya saja dirinya meminta waktu untuk saling mengenal sebelum hal itu terjadi.

Terlepas dari rasa sedihnya, penjelasan sudak ia berikan dengan hal yang baik. Perasaan mereka yang masih sama, saling suka, memendam menunggu waktu tepar untuk bertemu.

Setempat bel apart yang berbunyi, membuatnya bersemangat menyambut tamu yang ia tunggu-tunggu. Tubuh tegap dengan kemeja biru yang melekat membentuk tubuh atletis yang menggoda. Dasi masih rapi meski jas sudah terlepas yang menggantung di lengan yang ia tekuk.

Tatapan terpukau bukan hanya dirasakan perempuan itu, dirinya juga sama. Seperti mempersiapkan sambutan dengan baik, perempuan ini tidak membuatnya berpaling. Tubuh ramping yang terbalut lingerie membuatnya seksi meski lengan telanjangnya tertutup piyama, namun gundukan lemak bisa ia lihat dari atas sana.

let's play Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang