Princess Ghahana Mattias, dijuluki gadis bajak laut karena ia selalu menggunakan eyepatch untuk menutup mata kanannya yang buta.
●●●
"Bersikaplah selayaknya seorang Princess."
- Armada Nevis Meiseus.
•
•
•
•
•
Squeel SAGALA:Hey, are you still there...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HAI! (づ ^ ᵕ ^)づ♡ Ketemu lagi!
SIAP BACA CERITA PRINCESS?
Perbedaan PRINCESS, PERFECTLY! versi wattpad dan AU bakal kerasa banget, karena PRINCESS, PERFECTLY! versi wattpad ada aku tambahin adegan yang gabisa aku kasih di AUnya. Takut akunku kena banned>͈ ⌓ <͈
Jangan lupa sebelum baca wajib vote dulu!
Setelah selesai baca baru komen, jangan jadi siders ya biar cerita ini bisa naik!
Arzen menatap Nevis yang sedang berganti seragam sambil melipat kedua tangannya di depan dada dan bersandar pada pintu loker.
"Kenapa?" tanya Nevis setelah ia rapi dengan seragam milik Arzen. "Thanks seragamnya. Ntar gue balikin setelah gue cuci."
"Ambil aja. Gue punya banyak." Arzen menyahut. Ia buang napas pelan. "Kenapa lo nggak mau si Pirate tau tentang ini?"
"Princess. Nama dia Princess." Nevis melirik Arzen sekilas, ia mengemasi seragamnya lalu ia masukan ke dalam loker. "Gue nggak mau ada ribut-ribut antara Raja sama Princess."
"Pirate juga belum tentu percaya sama apa yang gue omongin. Dia bakal ngebela adeknya mati-matian," kata Arzen.
"Lo pernah berurusan sama Raja?" Nevis bertanya basa-basi. Ia duduk di kursi panjang, membuka kapas dan menuangkan cairan antiseptik di sana untuk mengobati luka di sikunya.
"Pernah. Beberapa kali, dan lo tau? Orang-orang mikir gue penyebab keributan itu, padahal yang sebenernya masalahnya ada di Raja," jawab Arzen. Ia berhenti bersandar dan berjalan mondar-mandir di ruang loker.
"Gue perlu gue jelasin kenapa gue bilang masalahnya ada di Raja, lo bakal tau sendiri nanti. Gue curiga lo juga nggak bakal percaya sama gue," sambung Arzen.
"Bukannya masalahnya ada di lo yang manggil Princess dengan sebutan Pirate? Jangankan Raja, gue aja pengen nonjok lo sekarang karena manggil Princess kaya gitu." Nevis bicara sambil fokus pada lukanya.
Arzen terkekeh, ia berhenti di depan pintu loker seseorang. Jarinya mengetuk-ngetuk pintu yang terbuat dari logam tersebut.
"Gue suka aja manggil dia Pirate. Bukan tanpa alasan gue manggil dia kaya gitu."
