Princess Ghahana Mattias, dijuluki gadis bajak laut karena ia selalu menggunakan eyepatch untuk menutup mata kanannya yang buta.
●●●
"Bersikaplah selayaknya seorang Princess."
- Armada Nevis Meiseus.
•
•
•
•
•
Squeel SAGALA:Hey, are you still there...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HAI! (づ ^ ᵕ ^)づ♡ Ketemu lagi!
SIAP BACA CERITA PRINCESS?
Perbedaan PRINCESS, PERFECTLY! versi wattpad dan AU bakal kerasa banget, karena PRINCESS, PERFECTLY! versi wattpad ada aku tambahin adegan yang gabisa aku kasih di AUnya. Takut akunku kena banned>͈ ⌓ <͈
Jangan lupa sebelum baca wajib vote dulu!
Setelah selesai baca baru komen, jangan jadi siders ya biar cerita ini bisa naik!
Terima kasih.
⭒ ִ🎀ฺํ HAPPY READING SEMUANYA 𓈒🌷୭ . . . . . "Welcome to Den Coral's Party!"
— Pangeran Ghideon Mattias —
44. Den Coral's party
"Princess serius mau ikut?"
Princess mengangguk dengan senyuman manisnya, ia peluk lengan Saga erat. Mereka sedang berkumpul di ruang keluarga bersama untuk menghabiskan waktu sambil menonton sebuah acara TV, cemilan buatan Fira selalu menjadi yang paling digemari ketika sedang berkumpul seperti ini.
"Boleh ya, Papai, Princess pengen kenal sama temen-temen Papai," ujar Princess.
Saga mengunyah risolnya sejenak, ia terlihat berpikir. "Boleh nggak ya?"
"Papai ..., Princess udah mau ikut acara-acara kaya gitu, masa yang ini nggak dibolehin? Princess pengen belajar banyak hal tentang Den Coral." Princess menyeletuk.
Pangeran yang sedang asik nonton film menoleh. "Ngapain pengen belajar tentang Den Coral, Kak?"
"Ya, nggak papa. Siapa tau Kakak bisa jadi penerusnya Papai suatu hari nanti," ulas Princess.
Saga tertawa mendengarnya, ia menggeleng tegas kemudian. "Nggak! Penerusnya Papai nggak ada yang perempuan apalagi Princess."
"Kenapa?" Princess heran, ia cemberut. "Papai meremehkan perempuan ya? Papai pikir perempuan nggak bisa jadi pemimpin?"
"Emang nggak bisa, kan?" Saga tersenyum meledek.
"Hello! Permisi!" Fira menepuk lengan Saga memasang senyuman mematikan. Ia menunjuk dirinya sendiri.
"Den Coral dan ketua kedisiplinan itu dua hal yang berbeda, Nak." Saga menerangkan. "Di depan sana, kita nggak cuma mendisiplinkan pekerjaan tapi juga berperang melawan orang-orang yang berusaha menjatuhkan Den Coral."
