39. Badai yang terlalu kencang

1.3K 138 128
                                    

HAI! (づ ^ ᵕ ^)づ♡  Ketemu lagi!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAI! (づ ^ ᵕ ^)づ♡  Ketemu lagi!

SIAP BACA CERITA PRINCESS?

Perbedaan PRINCESS, PERFECTLY! versi wattpad dan AU bakal kerasa banget, karena PRINCESS, PERFECTLY! versi wattpad ada aku tambahin adegan yang gabisa aku kasih di AUnya. Takut akunku kena banned>͈ ⌓ <͈

Jangan lupa sebelum baca wajib vote dulu!

Setelah selesai baca baru komen, jangan jadi siders ya biar cerita ini bisa naik!

Terima kasih.

⭒ ִ🎀‌ฺํ HAPPY READING SEMUANYA  𓈒🌷୭
.
.
.
.
.
"Badainya terlalu kencang, tapi saya percaya dia bisa melewatinya. Saya ada di sini untuk melindunginya. Melindungi anak manis yang penuh derita itu."

— Dewi Pelindung —

39. Badai yang terlalu kencang

Suara burung gagak dan binatang malam terdengar, embusan angin malam menggoyangkan dahan-dahan pohon membangunkan sang burung agar merapatkan diri di sangkarnya serta melindungi anak-anak mereka dari sejuknya udara.

Sehelai daun kering terbang melintasi jendela seorang gadis yang terbangun dari tidurnya, padahal jam masih menunjukkan pukul dua dini hari. Mata kirinya terbuka sempurna, sedangkan mata kanannya tetap tertutup. Ia meraih eyepatch di nakas lalu memakainya seperti biasa.

Princess bangkit dari ranjang, ia menatap pakaian yang melekat di tubuhnya yang sudah berganti piyama lengan pendek. Pasti ibunya yang menggantikan baju, ia sedikit lupa dengan apa yang sudah terjadi semalam. Princess hanya ingat dia minum terlalu banyak sampai pusing, setelah itu ia bertemu Nevis.

Hanya itu yang Princess ingat sebelum dia tertidur dan bangun-bangun sudah ada di kamarnya.

Saat hendak pergi ke toilet, Princess melihat Pangeran tidur di sofa berselimut tebal, ada Mefira juga yang tidur di atas tubuh adiknya.

Princess menghampiri Pangeran, ia duduk di lantai beralaskan karpet bulu yang sangat lembut. Tangan Princess terulur mengusap kepala adiknya dengan penuh kasih sayang. Air matanya menetes tiba-tiba, ia mulai putus asa lagi, ingin pergi dari dunia ini tapi hatinya tidak sanggup meninggalkan Pangeran dan Raja sendirian. Adik-adiknya membutuhkan Princess sebagai kakak.

Princess menelungkupkan kepalanya diantara lutut. Ia berusaha meredam suara tangisannya agar tidak mengusik Pangeran yang sedang tidur.

Pangeran membuka matanya mendengar suara tangisan perempuan, ia menoleh ke samping, melihat kakaknya yang sedang duduk di sana. Pelan-pelan, Pangeran memindahkan Mefira dari atas tubuhnya.

Princess, Perfectly!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang