20. Manis

1.6K 137 112
                                    

HAI! (づ ^ ᵕ ^)づ♡  Ketemu lagi!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAI! (づ ^ ᵕ ^)づ♡  Ketemu lagi!

SIAP BACA CERITA PRINCESS?

Perbedaan PRINCESS, PERFECTLY! versi wattpad dan AU bakal kerasa banget, karena PRINCESS, PERFECTLY! versi wattpad ada aku tambahin adegan yang gabisa aku kasih di AUnya. Takut akunku kena banned>͈ ⌓ <͈

Jangan lupa sebelum baca wajib vote dulu!

Setelah selesai baca baru komen, jangan jadi siders ya biar cerita ini bisa naik!

Terima kasih.

⭒ ִ🎀‌ฺํ HAPPY READING SEMUANYA  𓈒🌷୭
.
.
.
.
.
"Di dunia ini nggak ada yang lebih gemesin selain Princess. I love you, Princess."

— Armada Nevis Meiseus —

20. Manis

Sudah 20 menit Nevis berkeliling mall untuk mencari alat dan bahan yang dia butuhkan untuk membuat mahkota palsu, kata Arzen mahkota palsu biasanya dibuat dari barang berbahan plastik supaya gampang dibentuk. Tapi, Nevis belum menemukan barang apa aja yang ia perlukan, padahal Arzen sudah memberinya catatan.

Minuman Princess sudah habis, tapi gadis itu masih menyedotnya menimbulkan bunyi berisik. Ia menggoyangkan cup minumannya agar es batunya mencair.

Nevis melirik Princess, ia baru sadar sejak tadi ia mendiamkan gadis ini dan malah sibuk dengan pikirannya sendiri. "Sayang, mau beli minum lagi?" tanyanya.

Princess mendongak menatap Nevis, ia menggeleng pelan. "Gue mau makan es batunya. Tapi, nggak bisa, tangan gue lo genggam terus."

"Jangan makan es batunya nanti pilek, cantik." Nevis mengambil cup milik Princess lalu membuangnya ke tempat sampah.

"Es batu enak." Princess berkata seraya menatap nelangsa cupnya yang dibuang oleh Nevis. "Lo nggak pernah makan es batu ya?"

"Nggak nanti flu, lo juga nggak boleh makan es batunya kecuali pake nasi," ucap Nevis senewen.

"Mana ada makan es batu pake nasi. Nevis, lo manusia dari spesies mana?" tanya Princess terheran-heran.

Nevis tergelak, ia mengangkat tangan Princess untuk ia kecup jari-jarinya.

"Nevis, ke sini!" Princess menarik tangannya masuk ke toko aksesoris, matanya berbinar melihat banyak sekali barang-barang lucu. "Lepasin tangan gue, gue mau liat-liat barang."

"Nggak mau. Gue ikut." Nevis mempererat genggaman tangannya.

"Nevis ...," Princess jengah.

Princess, Perfectly!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang