"Masuk kamar"
"Apasih Chan? Mama mau bicara dulu sama dia" ucap mama haechan menatap haechan sinis
"Ehm, tante.. Aku kekamar aja ya, aku capek, tadi barusan ngebantu haechan latihan, boleh ya tan?" tanya ku sambil mengeluarkan wajah memelas. Sebenarnya aku semangat, apalagi ada oleh-oleh
Tapi mau bagaimana lagi? Aku tak berani melawan haechan
"Yahh, oke dehh, sayang kalo itu mau kamu" ucapnya sambil mengelus-elus kepalaku, tetapi langsung saja haechan menarik tangan ibunya dari kepalaku
"Dia miliku, kau tak bisa menyentuhnya, walaupun kau ibuku, dan kau--" tunjuk haechan kepadaku lalu berkata,
"Masuk kamar sekarang"Aku meneguk ludahku, lalu cepat-cepat mengangguk dan meninggalkan mereka
Aku memasuki kamarku lalu berusaha menguping apa yang Mereka bicarakan. Aku berusaha menempelkan telingaku di dinding lalu mendengarkan
"Aku akan menyusulnya" ucap haechan agak keras. Memang anaknya seperti itu, suaranya saja sudah terdengar kasar
"Kau tak ingin memeluk ibumu dulu?"
"Tak perlu, kau hanya ibu tiri"
"HAECHAN!!" teriak ayahnya
"Ya, benar, nyonya hanyalah istri tiri. Tapi percayalah dia begitu baik, dapat kudengar suara kemarahan dari ayah Haechan. Benar-benar anak itu
"APA?!" bentak haechan kepada ayahnya. Memang haechan tipikal anak tak tau diri. Sudah dibesarkan malah membentak ayahnya sendiri
"KAU BENAR-BENAR, AKHH!!" teriak ayah haechan, lalu meringis kesakitan
Eh, kenapa dengan tuan?
"Sayang, jangan teriak-teriak, nanti jantungnya kumat kan" ucap mama haechan
Ya, tuan memang mengidap serangan jantung akut. Gimana jika ayahnya meninggal? Apakah haechan tak memikirkan hal itu, sehingga dia masih mau membentak ayahnya
"Udah kan? Urus aja penyakit lu, tua bangka" ucap haechan terakhir
"DASAR KAU, akhh" ringis tuan, astaga semakin parah
Kudengar langkah kaki yang mengarah ke kamar ku, aku membulatkan mataku lalu langsung pura-pura tidur di kasur
Ceklek! Pintu kamarku terbuka
Aku tetap menutup mataku, agar tak ketauan. Semoga tidak, ya tuhan - batinku
Jangan lupa vote 🌟 + komen supaya author bisa sering-sering up 🥰

KAMU SEDANG MEMBACA
slave [S1]
Teen Fiction"Aku miliknya. Bukan karena cinta-tapi karena takdir memperbudakku kepadanya. Tapi di balik dinginnya tatapan, ada luka yang membuatku ingin tinggal... meski dalam rantai." -yn