Aku merebahkan diriku diatas kasur, sambil memikirkan bullyan tadi. Untung saja, haechan tidak tau. Untung.
Tok! Tok! Tok
Terdengar suara ketukan kamar dari luar, sehingga aku membukanya dan ternyata ibuku dan dapat kulihat matanya yang sembab
"Ibu kenapa?" tanyaku dan dibalas gelengan olehnya tetapi aku tetap memaksanya untuk mengatakan hal sebenarnya
Tiba tiba ibuku memeluk ku erat lalu menangis di pundak ku hingga aku heran tak menentu
"Ibu?" tanya ku sambil mengusap usap punggung nya dan menenangkan nya hingga ibuku menjelaskan semuanya dan membuatku ikut tercengang
Aku menggeram marah. Langsung saja aku bangkit dari tempat tidur ku dan pergi ke kamar haechan
"APA YANG KAU LAKUKAN KEPADA IBUKU HAH?!" teriak ku kuat, dan haechan hanya terkekeh, ku kira dia berubah, ternyata tidak
"Hei, jaga bicara mu" ucap haechan santai lalu melempar selembar surat yang berisikan beasiswa ke Jerman
"M-mwo?" tanya ku tak percaya sehingga haechan bangkit dan menarik ku ke kasur
"Ini beasiswa. Aku memberimu beasiswa, semuanya ku tanggung, aku akan memberikan semua yang kau inginkan, tapi syaratnya kau tinggal bersama ku berdua di Jerman" ucap haechan yang langsung kubalas gelengan kuat, hampir saja aku tergiur
"Aku tak mau" ucap ku lirih
"Menolak ku, heh?" tanya haechan lalu mencengkram pinggang ku kuat sehingga aku meringis
Haechan melepas cengkraman nya lalu berdiri tegap dihadapan ku "Pilihlah, ke Jerman bersamaku atau kau tunangan dengan ku di Seoul, atau.. Nyawa ibumu yang melayang? Ku kasih waktu sampai besok pagi" ucap haechan lalu hendak pergi meninggalkan ku yang termenung, tapi seketika berhenti dan menatap ku lagi
"Soal sarah, aku sudah menghabisinya, tidak perlu risau baby.."
Seketika mataku membulat penuh, dan tak percaya dengan apa yang dikatakannya. Baru saja aku ingin menanyakan sesuatu, tetapi haechan sudah pergi bak hantu
******
"Kau sudah memikirkan jawabannya?" tanya haechan saat kami sedang sarapan pagi dan aku hanya mengangguk
"Apa?" tanya sambil meletakkan sendoknya
"T-tunangan.." balas ku terbatas bata hingga seulas senyum muncul di bibir haechan
"Pilihan yang sangat bagus, sayang, aku sangat menyukainya" ucap haechan gembira tanpa memperdulikan aku yang sedang murung
Hei, Aku tak mungkin memilih ke Jerman! Bagaimana dengan ibu ku? Ibuku sendiri? Hell, jangan sampai, bisa saja nanti ibuku disiksa oleh pembantu yang lain
"Coba buka android mu babe, disana ad berita yang bagus untuk mu" ucapnya dan kubuka android ku dan ternyata beribu notif line muncul di layar ku
Dan seketika aku menganga lebar saat tau isinya, dan aku menatap haechan tak percaya
Haechan hanya menyeringai lalu menyuruhku membuka foto itu, dan air mataku mengalir sangat deras
"G-ga mungkin"
"Hadiahmu baby" ucap haechan dan aku menggelengkan kepalaku tak percaya
Kalian mau tau apa isi foto tersebut?
Isinya adalah kepala orang yang sudah lepas dari tubuhnya
Dan itu adalah..
Milik..
Sarah.
Jangan lupa vote 🌟 + komen ☺

KAMU SEDANG MEMBACA
slave [S1]
Fiksi Remaja"Aku miliknya. Bukan karena cinta-tapi karena takdir memperbudakku kepadanya. Tapi di balik dinginnya tatapan, ada luka yang membuatku ingin tinggal... meski dalam rantai." -yn