"Kau gila?" Tanya haechan saat ibu tirinya tersebut dengan lancang nya menyuruhnya ke Jerman
"Ya, aku gila. Oleh sebab itu, aku menyuruh mu ke Jerman. Bersiaplah"
"Aku tak mau" bantah haechan tak setuju dengan ucapan ibu tirinya itu
"Aku tak butuh jawabanmu, kemasi maka kita akan pergi. Lebih cepat lebih baik"
"Hei, sadarlah kau bukan siapa siapa ku" ucap haechan ingin menyadarkan ibu tirinya tersebut
Haechan benar benar benci dengan orang tak sadar diri, rasanya haechan ingin meremukkan wajah ibu tirinya tersebut
Ibunya menghela nafas, "iya, tapi kau harus ke Jerman. Itu perintah ayahmu juga, sudahlah, intinya kemasi barangmu sekarang"
Haechan menyeringai. Dia menatapku sebentar laku berkata. "Jika aku ikut, dia juga harus ikut" ucap haechan sambil menunjuk ke arahku
"Dia tak bisa i-"
"Berarti aku juga tak akan ikut" ucap haechan sambil memotong ucapan ibunya
Sial sekali, padahal aku sudah sangat senang dia akan ke Jerman
"KAU HANYA PEGI DENGAN WILLIAM PENDAMPING MU, SUDAH. JANGAN MEMBANTAH" teriak ibunya
haechan terkekeh sinis "membentak ku, heh?"
Haechan maju mendekati ibunya tersebut dengan langkah mantap, sedangkan ibunya bergerak mundur
"Aku tak akan segan segan menamparmu, wanita tua" bisik haechan yang masih bisa kudengar
"Ja-jangan macam macam kau" ucap ibunya tergagap melihat haechan yang mulai melibas libaskan tangannya di udara
"Macam macam? Macam macam ya? Tamparan? Tendangan? Pukulan? Mau seperti itu hm, eomma?" tanya haechan dengan menunjukkan muka polosnya
Ibunya hanya terdiam, sedangkan haechan terkekeh bak anak manis
"Nah yang pertama ayok tamparan, karna kau berani membentak ku"
Baru saja haechan ingin melayangkan tangannya ke ibunya, aku langsung mencengkalnya
"Ja-jangan" ucapku pelan
Haechan menarik tangannya kasar, lalu mencengkram dagu ku
"2 wanita sialan, menghalangi ku heh?" tanya haechan sinis lalu memperhatikan kami berdua
"Baiklah, double kill? Kelihatannya menarik" ucap haechan menyeringai
Segini dulu ya ceritanya jangan lupa vote 🌟 + komen biar author makin semangat buat up ceritanya🥰

KAMU SEDANG MEMBACA
slave [S1]
Teen Fiction"Aku miliknya. Bukan karena cinta-tapi karena takdir memperbudakku kepadanya. Tapi di balik dinginnya tatapan, ada luka yang membuatku ingin tinggal... meski dalam rantai." -yn