part 23

47 3 0
                                    

"Katakan pemilik mu" tegas haechan sambil menatapku yang masih saja memeluk dirinya

"Katakan sayang" ucap haechan lagi tetapi diiringi rematan pinggang yang cukup menyakitkan di pinggang ku

"Hiks haechan" aku mengucap namanya dengan lirihan pelan dengan air mata yang terus mengalir

"Lengkap sayang"

"Lee hae-haechan" ucap ku lagi dan sekarang lebih keras dan haechan mengusap punggung ku lalu menggendong ku bak koala"

Dia meletakkan ku di kasur pelan pelan bak porselen lalu memangkuku dan menghirup aroma leher ku

"Sekali lagi kabur, kaki mu ku patahkan ya?" tanya haechan diiringi  kecupan di leherku

"Jawab sayang"

"I-iya Chan" lirih ku pelan lalu haechan memasukkan tangannya ke dalam baju ku tapi ku tahan

"Ja-jangan" lirih ku seraya memegang tangan nya dan berusaha mengeluarkan nya dari dalam kaus ku

"Kenapa? Kau kan milik ku, begitu pun dengan tubuhmu" haechan menepis tangan ku kuat, lalu meremas perut ku kuat

"Kenapa kau tak mau bertunangan dengan ku hm?"

Aku meneguk ludah ku seraya memikirkan alasan yang tepat agar tak dihukum lagi

Aku menggigit bibirku lalu berucap dengan pelan "m-masih ingin belajar, kita kan belum lulus"

"Memang jika kau lulus, siapa yang mencari uang hm?" tanya haechan lagi tetapi sekarang sudah mengeluarkan tangan nya sehingga aku sedikit lega

"Aku ingin mencapai cita cita ku Chan" jelasku, karena kami juga masih sma, bagaimana mungkin sudah bertunangan

"Aku bisa menghancurkan masa depan mu sekarang, kau mau hm?"

"T-tidak" ucap ku seraya menggeleng geleng tak mau

Haechan mendudukkan ku di sebelah nya lalu tidur di paha ku dan menatap lurus ke arah ku sehingga membuat aku gelagapan sendiri

"Pipimu merona, sayang, rasanya aku ingin memakan mu sekarang" ucap haechan sambil menatap ku sangat intens

Seketika, pipi ku semakin memerah dan aku pun memalingkan wajahku ke samping, sehingga haechan terkekeh

Hei, bagaimana pun haechan itu termasuk pria tampan, mana ada perempuan yang tidak gelagapan jika ditatap seintens ini oleh dia, jika ada kuanggap mata perempuan itu rusak

"Kau imut jika seperti ini, kenapa kau tidak setiap hari saja seperti ini hm?" tanya nya lagi dan tetap menatap ku, dan kali ini diiringi senyuman tulus oleh nya

Lanjut? Jangan lupa vote + komen

slave [S1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang