part 12

65 4 0
                                    

"Okay, siapa sebaiknya aku tampar duluan, hm?" tanya haechan sambil terkekeh manis bak malaikat

Haechan menatap ibunya lalu berkata, "sepertinya manusia yang tak sadar diri lebih mengesalkan"

PLAKK!!

Tanpa segan segan haechan menampar ibunya dengan kuat

Aku meneguk ludah saat melihat pipi tersebut memerah. Kutatap haechan yang sekarang melihatku tajam

"Hukuman mu akan lebih banyak" ucapnya lalu menarik tangan ku kasar, tanpa memperdulikan ibunya yang memanggil manggil namanya

"Haechan, s-sakit" ringis ku saat tau tanganku agak membiru

"Diam"

Saat sudah masuk kedalam kamarnya, dengan kasar dia dia mendorong ku ke lantai, dan mengunci pintunya

Aku melangkah mundur, saat melihat matanya yang gelap seperti ingin menerkam ku

"Mi-mian" isak ku yang mulai keluar akibat terlalu takut kepada haechan

"Kau mulai berani chagiya~"

Dengan sekali tarikan, haechan mengangkat ku, lalu melemparkan ku ke kasur

"Ingin menyelamatkan orang huh? Pikirkan dirimu, kau bisa selamat atau tidak?" geram haechan kuat, lalu mengikat tangan ku

"A-ampun" lirih ku ketakutan, kamar ini kedap suara. Percuma aku teriak, tak akan akan ada yang mendengarku

"Ampun? Kau tadi dengan beraninya mencekal ku, sekarang kau meminta ampun?"

"JAWAB!!" bentak haechan, saat aku tak menjawab pertanyaan nya, tangis ku semakin keluar

"Hiks.. Andwae, ampun" tangisku, saat melihat haechan mulai membuka satu kancing baju atasnya

"Hei, mana keberanian mu? Tadi, berani mencekal seperti singa melawan singa hm? Sekarang kenapa menjadi kelinci baby?" kekeh haechan, saat melihat air mataku sudah banyak merembes

Jangan lupa vote 🌟 + komen suaoya author bisa sering sering up ceritanya 🥰

slave [S1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang