EPILOG: AKAN KU INGAT KAU

70 9 2
                                    

Aku akhirnya pulang ke Jakarta karena Ayah harus masuk kerja. Di dalam mobil yang tengah berjalan, aku mengeluarkan kalung liontin yang Kakek berikan tempo hari dari balik bajuku. Aku terus memandang gambar bunga mawar dan burung merpati itu dengan senyuman.

"Itu kalung yang Kakek kasih?" tanya Ibu yang duduk di kursi depan sambil menengok ke arahku yang duduk di kursi belakang.

Aku tersenyum melihat Ibu dan menganggukkan kepala. Ibuku hanya membalasnya dengan senyum dan kembali melihat ke depan.
Aku menarik nafas panjang sambil kembali memandang liontin itu.

"Edwin sampai kapanpun kau tetap kekasihku, meskipun kau cinta masa laluku" batinku.

Di sisi lain Kakek tengah duduk santai di kasur miliknya, ia mengambil sebuah figura yang di pajang di lemari kecil tepat di samping kasurnya. Figura itu berisikan foto 2 orang pria dan 2 orang wanita dengan tempo dulu.

Kakek tersenyum memandang foto itu lama, dengan nada yang lirih ia mengatakan "Pria bodoh beraninya kau memacari Cucuku sendiri".

SELESAI.

*gambar ada di cover bab, karena gbs di up di sini entah kenapa..

The Secret Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang