Senja itu, seorang lelaki tampan dengan surai hitam yang tampak indah. Perpaduan dengan kemeja putihnya terlihat semakin tampan dengan aura menggoda.
Tak membohongi berbagai mata memandangnya takjub, benar adakah manusia setampan ini di dunia?
Dia Kim Jongin, sedang duduk terdiam di bangku taman kota. Menuju malam di mana seharusnya ia janjian dengan seseorang yang sebenarnya tidak ingin di temui seumur hidupnya.
Namun, dikarenakan beberapa alasan. Jongin merasa terpaksa ia harus menemui orang itu agar tidak terjadi kesalah-pahaman yang berlarut untuknya.
"Jadi setelah membuangku, kau ingin kembali bertemu dengan alasan kau adalah orangtua biologisku?" Tanya Jongin begitu melihat orang itu duduka di hadapannya, sekarang mereka tengah duduk dalam sebuah restosan yang sengaja Jongin pesan dengan kelas VVIP agar tak banyak yang melihat apa yang ia lakukan saat ini
"Aku bahkan belum duduk dengan benar." Sebut orang itu menjawab pertanyaan Jongin yang katanya adalah anaknya itu
"Katakan saja apa yang kau inginkan? aku memiliki keluarga yang lebih penting dari ini." kata Jongin dingin, ia enggan metapa lamat-lamat orang di depannya ini
Sungguh entah apa yang ada di fikiran orang ini. Sehingga memutuskan mengganggunya beberapa bulan belakangan dengan alasan orangtua kandung, merindu, ingin bertemu.
Jika memang menginginkan uang seperti kebanyakan orang-orang. Cukup katakan saja, Jongin akan dengan sukarela memberi berapapun itu. Asal dengan jaminan dia tidak meminta bertemu apalagi tiba-tiba muncul dengan seenaknya seperti ini di hadapan Jongin maupun keluarga nya yang lain.
"Lalu aku tidak keluargamu?" tanya orang itu menatap Jongin jengah, niatnya kemari ingin berbaik budi. Namun hal yang di tunjukkan Jongin justru tak terpuji
"Keluargaku? Kau bahkan belum melihat wajahku saat membuangnya di ramainya jalanan. Tidakkah kau berfikir mungkin aku akan mati tertabrak salah satu kendaraan yang lalu lalang?" Tanya Jongin beruntun, darahnya mendidih dan mungkin akan meledak di ujung kepalanya saat ini. benar-beanr ingin rasanya pisau itu ia lemparkan pada orang di hadapannya
"Kenyataannya kau masih hidup bukan? Bahkan keluarga kaya itu merawatmu dengan benar. Hanya saja nilai kesopananmu sungguh kurang." sambutnya tak mau kalah dengan Jongin, bagaikan menantang si lelaki tampan
KAMU SEDANG MEMBACA
My Best Love (Kaihun) BL -END
AcakTentang si lelaki tampan yang begitu mencintai lelaki manisnya... dan Tentang si manis yang begitu memuja kekasih tampannya... serta bagaimana cara mereka menjalani biduk rumah tangga di mulai dari nol bersama... ini cerita mengandung unsur #HOMO #G...