Bab 30

81 2 0
                                    


    Faqih yang sudah siap , lebih dulu turun ke lantai bawah untuk menunggu istri nya yg masih bersiap-siap .

" sayang ,,,," panggil faqih pada istri nya itu .

" iya mas ,,, sebentar ,,,," jawab Zia yang saat ini sedang menuruni tangga kamar nya itu . dan menghampiri suami nya yang sedang menunggu nya di ruang tamu .

" sudah selesai say,,,," ucapan faqih terhenti saat melihat istrinya yang terlihat sangat cantik dengan baju gamis yang ia pilih kan itu .

" mas kenapa ? , Zia jelek yh mas ?" tanya Zia yang binggung karna suami nya yang memperhatikan nya seperti itu .

" Jamilah Zidan ya zaujati " jawab faqih sambil mengecup kening istrinya itu .

" gombal kamu mas " cibir Zia yang kemudian jalan lebih dulu karna wajah nya yang sudah memerah bagaikan tomat rebus .

" eh siapa yang gombal sayang ,,,," ujar faqih yang kemudian menyusul langkah istrinya itu .

" mas kita mau ke pantai mana ?" tanya Zia yang begitu antusias .

" inti nya mas udh boking pantai itu hanya untuk kita berdua " jawab faqih sambil mengelus puncak kepala istri nya itu." baca bismillah sayang " lanjut faqih pada istri nya dan di jawab dengan anggukan oleh Zia .





  Mereka berdua pun sampai di sebuah pantai yang sangat indah yang dimana hanya mereka saja di pantai itu .

" mas pantai nya indah banget " ujar Zia yang sangat bahagia .

" iya seindah senyuman kamu Humairah,,," ucap faqih sambil mengulum senyum yang begitu tulus untuk istri nya itu . Zia yang mendengar nya ikut mengulum senyum.

    Desiran ombak dan angin pantai menjadi satu . hamparan langit sore dengan matahari terbenam membuat suasana di pantai sore itu sangat indah .

" mas terimakasih yh untuk semua nya , terimakasih atas kebahagian yang kamu berikan ke Zia " ucap Zia sambil menyenderkan kepala nya di bahu tegap suami nya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" mas terimakasih yh untuk semua nya , terimakasih atas kebahagian yang kamu berikan ke Zia " ucap Zia sambil menyenderkan kepala nya di bahu tegap suami nya itu .

" sama-sama sayang , kebahagian yang mas berikan saat ini belum seberapa sampai mas berhasil membawa kamu ke surga nya Allah bersama-sama" jawab faqih yang kemudian merangkul istri nya itu .

" mas Zia boleh minta sesuatu ?"

" apa itu Humairah?" tanya balik faqih pada istrinya itu.

" mas jangan tinggalkan Zia yh " ucap Zia membuat faqih menoleh ke arah nya yang berada di sebelah nya .

" insyaallah Humairah ku , atas izin dan kehendak nya mas tidak akan meninggalkan kamu " ujar faqih dengan senyum tulus nya dan mengecup kening istrinya lama . genangan air mata mulai terasa di pelupuk mata faqih . entah lah dia merasa tidak ingin berhenti memeluk dan mengecup istri nya itu . ia merasa ingin pergi jauh sampai-sampai ia tidak mau berhenti memeluk dan mengecup istri nya itu .

" mas , kamu nangis ?" tanya Zia yang merasakan tetesan air mata dr atas kepala nya . buru-buru Zia melihat suami nya itu yh benar saja suami nya itu sudah berlinang kan air mata . baru pertama kali nya Zia melihat suami nya yg dingin dan cuek saat di hadapan orang-orang menangis di hadapan nya .

" maaf kalo mas terlalu perasa saat ini" ujar faqih yang menenggelamkan wajah nya di tengkuk leher istrinya itu . Zia hanya mampu mengelus-elus punggung tegap suami nya itu memberikan ketenangan .

" tidak apa mas , dengan mas seperti ini Zia percaya jika takdir yang Allah tentukan dengan menikah bersama mas adalah yang terbaik , aku mencintai kamu mas " ucap Zia membuat faqih yang tadi masih menenggelamkan wajah nya di tengkuk istri nya pun mulai menatap manik mata istri nya itu . tidak ada kebohongan di manik mata indah itu .

" aku lebih-lebih mencintai kamu Fazia Iqala" jawab faqih yang langsung memeluk istrinya itu . Zia yang mendengar jawaban yang lebih dari prediksi nya pun merasa bahagia dan membalas pelukan suami nya itu lebih erat lagi .

   Ya pantai itu lah yang menjadi saksi atas cinta mereka . dengan langit yang sudah mulai mengelap suasana menjadi lebih tenang .

" sudah mulai magrib kita pulang yh " ujar faqih pada istri nya itu .

" iya mas , tapi nanti kapan-kapan kesini lagi yh " jawab Zia dengan senyum manis nya membuat faqih yang melihat senyum itu tidak mampu berbuat apa-apa selain mengiyakan ucapan istri nya itu .

" iya insyaallah Humairah ku " ucap faqih sambil memakai kan kemeja nya pada istri nya , takut bila Zia istri nya itu kedinginan.




     Mobil yang di kendarai faqih pun sampai di depan rumah nya . sejenak faqih melirik ke arah istri nya yang masih setia tidur dengan lelap . faqih mengulum senyum saat memerhatikan wajah polos istri nya itu yang sedang tidur nyenyak saat ini . faqih membuka sabuk pengaman nya dana kemudian beralih mendekat pada istri nya itu . di perhatikan wajah cantik nan teduh istri nya itu .

" bahkan saya lah yang merasa bersyukur atas takdir Allah , yang mempersatukan kita di dalam ikatan pernikahan ini Fazia Iqala"   gumam faqih sambil tersenyum hangat dan tidak lupa mengecup singkat kening istrinya itu . kemudian beralih turun dari mobil dan membawa istri nya masuk kedalam rumah dengan Zia yang di gendong ala bridal stail .

   Sesampai nya di kamar faqih pun membaringkan tubuh mungil itu di kasur secara perlahan-lahan agar tidak menggangu tidur nyenyak istri tercinta nya itu .

" selamat malam Humairah ku , mimpi indah yh sayang " ucap faqih yang mengecup kening istrinya itu dan mengelus puncak kepala istri nya yang sudah tidak tertutup oleh Khimar itu . dering telpon membuat faqih buru-buru merogoh saku nya takut bila istri nya terbangun dengan suara dering telpon nya itu .

" halo assalamualaikum" ucap faqih pada seorang di seberang sana .

" waalaikumusalam bro , sory ganggu malem² , gak lagi olahraga malem kn lu ?" tanya seseorang di seberang sana yang tidak lain adalah revan .

" jika tidak penting saya tutup telpon nya sekarang"

" eh,,, iya-iya slow dong bro "

" yasudah cepat katakan ada apa ?"

" jadi gini bro bulan depan kita harus ke Landon , ada Kelayan besar yang mengajak kita kerja sama di sana "

" kenapa tidak di Indonesia saja ?"

" beliau tidak bisa ke Indonesia karna jadwal nya yang padat jadi kita yang pergi menemui beliau " jelas Revan

" ya sudah baik lah , atur saja dengan mu "

" siap tenang aja bos qu" ucap revan yang sudah biasa menangani pertemuan fakih dan Kelayan-kelayan nya itu .

" jika tidak ada yang di bicarakan lagi , saya matikan telpon nya "

" ya siap pak bos qu , selamat beristirahat dan berolahraga malam " ledek Revan yang membuat faqih kesal .

" saya turun kan gaji kamu bulan ini mau ?" ancam faqih pada sahabat nya yang menyebalkan kan itu .

" eh ,, jangan dong , jahat bener lu jadi sahabat " ujar revan .

" baik lah saya tutup assalamualaikum" ucap faqih yang sudah mematikan telpon nya sepihak karna jika di terus kan Revan tidak akan berhenti berbicara .

" biar ku bicarakan dulu dengan Zia , tentang kepergian ku ke Landon " gumam faqih dan kemudian pergi untuk bersih-bersih dan bersiap tidur menyusul istri nya ke alam mimpi .


# maaf yah temen-temen kalo aku update nya lama 😁🙏🏻

# jangan lupa vote and komen nya yh 🤗🤍

F dan Z Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang