Bab 35

21 0 0
                                    

        Sesampai nya di halaman belakang Revan terhenti saat melihat pohon mangga yang terlihat tinggi bagi nya .

" bro lu serius , itu tinggi banget loh bro , pohon nya " ujar revan yang tidak percaya jika dia harus menaiki pohon mangga yg terlihat besar itu.

" yah serius , kapan saya bercanda" jawab faqih seperti biasa datar .

" kenapa gak lu aja dh yang naik , kan lu suami nya nih , mending lu aja dh yh , gua ngeri liat pohon nya tinggi bener dah "

" Cemen dasar , pohon mangga segitu aja udh takut " ledek raya dengan malas . membuat Revan yg mendengar itu menatap perempuan itu sinis .

" gua bukan takut , cuman gua sayang nyawa aja , gua kan masih mau rasain nikah dulu " ujar revan yang sebener nya dia memang takut .

" emang ada yang mau nikah sama lu" ucap raya sambil berjalan pergi mendekati pohon mangga itu ." udah deh biar gua aja yang naik , nunggu dia keburu lu anak sahabat gua merojol duluan kli " lanjut raya yang kemudian sudah bersiap untuk menaiki pohon mangga itu . sedangkan Revan yang melihat perempuan itu ingin menaiki pohon mangga itu pun buru-buru menghampiri dan mencegah nya .

" hey,,,,, lu mau ngapain ?" tanya Revan yang sudah berada di hadapan raya untuk menghalangi perempuan itu naik  .

" mau naik lah ngambil mangga , awas Ngalang banget sih " jawab raya yang mendorong Revan untuk menyingkir dari hadapan nya .

" nggak-nggak , gua aja yang naik , lu cewe , kalo kenapa-kenapa gimana ?" ucap Revan yang entah kenapa ia merasa khawatir kalo perempuan menyebalkan di hadapan nya ini kenapa-kenapa.

" ya emang kenapa kalo gua cewe , gua udah biasa manjat pohon kaya ginian sama sahabat gua , udah ahh awas " jawab raya lagi sambil berusaha menyingkirkan laki² menyebalkan itu .

" kamu serius sayang , dulu sering manjat pohon mangga?" tanya faqih tidak percaya dengan ucapan raya sahabat istri nya tentang kelakuan istri nya yg sering memanjat pohon .

" i,,,,iya mas dulu kok , sekarang udah tobat " jawab Zia sambil menunjukan gigi nya yg tersusun rapih itu . faqih yang mendengar nya pun menggelengkan kepala sambil tersenyum tidak habis pikir dengan tingkah istri nya saat dlu .

" nggak pokok nya , gua aja yang naik , awas " ucap Revan yang kemudian membuka jas nya itu dan memberikan pada raya . " pegangin jas gua " lanjut Revan yang kemudian mulai memanjat pohon mangga itu .

" wah,,,, kak revan hebat ,,,," cibir Zia yang membuat faqih suami nya yg mendengar nya pun melirik istri nya tidak suka .

" apa yang hebat dari laki-laki itu , saya juga bisa lebih dari itu " ujar faqih membuat Zia menoleh pada suami nya itu dan sedetik kemudian mulai terkekeh .

" utu²,,,, suami Zia cemburu tohhh ,,,,,"ledek Zia membuat faqih kembali memasang wajah dingin dan datar nya itu .

" tidak kok , saya tidak cemburu "

" apa iya mas ? " ledek Zia lagi

" iya " jawab faqih kesal .

" ya sudah bagus dh kalo gak cemburu Zia mau semangatin kak revan lagian ah di sana " ucap Zia yang melangkah meninggalkan suami nya yang cemburu pada nya itu .faqih yang mendengar dan melihat istrinya menghampiri Revan sahabat nya yang berada di sana pun buru-buru menarik pergelangan tangan istri nya itu . membuat Zia kembali mendekat pada faqih .

" iya saya cemburu kamu memuji laki-laki lain di hadapan saya selain saya Zia , tolong jangan lakukan itu lagi , saya tidak ingin tergantikan di hati mu dan di sisi mu " ucap faqih membuat Zia terdiam . padahal Zia seperti itu niat nya ingin meledek saja pada suami nya itu tapi ternyata respon suami nya ini malah membuat nya tersentuh .

" mas,,,,mas tidak akan tergantikan di hati dan sisi Zia kok , karna tidak ada laki-laki yang Zia ingin kan di dunia ini selain mas " ujar Zia membuat faqih yang mendengar nya merasa lebih tenang .

"Buk,,,,"

  Zia dan faqih pun beralih pada suara tersebut . manik mata Zia membulat sempurna saat melihat . Revan sahabat suami nya itu sudah tersungkur di tanah karna terjatuh saat ingin turun dari pohon .

" astaghfirullah mas , kak revan mas " ucap Zia yang kemudian berjalan menghampiri Revan yang sedang di bantu oleh raya . faqih pun mulai mengikuti istri nya yang menghampiri Revan yg tercantum itu .

" aduh,,,,," rengek Revan yang kesakitan karna terpeleset saat turun dari pohon .

" lebay banget sih lu " cibir raya malas dengan ke lebayan laki-laki yang saat ini ia bantu untuk duduk .

" enak aja gua lebay "

" ya emang lebay  , gak mau ngaku lagi , udah sini buru gua bantuin " ucap raya yang mulai membantu Revan untuk berdiri dan berjalan.

" ya ampun kak revan ada yang luka gak , di obatin dulu yah " ujar Zia yang sudah membawa kotak obat dan ingin membantu membersihkan luka  nya . faqih yang mendengar dan melihat nya mantap istri nya itu datar . membalut Zia langsung menyodorkan kan obat nya pada raya .

" raya kamu aja yh yang bersihin luka kak revan yh "

" kok gua sih zi ?"

" kamu gak liat muka mas faqih udah kaya mau makan aku gitu " bisik Zia pada sahabat nya itu . all hasil raya pun mengalah dan akhir nya mengiyakan permintaan sahabat nya itu .

" mana luka nya , sini gua bersihin " tanya raya pada Revan . Revan pun menunjukan tangan nya yang terluka  karna terjatuh tadi . dengan telaten raya membersih kan luka di tangan Revan . Revan yang diam-diam memperhatikan raya pun merasa kan getaran pada hati nya . raya yang sadar di perhatikan oleh laki-laki itu pun mulai menekan luka laki-laki itu membuat Revan tersadar dari lamunan nya .

" aww,,,," ringis Revan yang luka nya di tekan oleh raya . " jahat bener dah lu jadi cewe , sakit tau " lanjut Revan yang mengaduh kesakitan .

" makan nya Mata lu tuh di jaga , ngapain merhatiin gua kaya gitu "

" geer siapa juga yang merhatiin lu "

" gak mau ngaku lagi , nih lanjutin sendiri , gua mau bikin sambel petis nya " ujar raya yang bangkit dari duduk nya dan melangkah pergi menuju dapur.

" eh,,,, lu belum selesai ngobatin gua nih "

" bodo amat "



    " mas ngambek lagi sama Zia yh , maaf yh mas , tadi Zia itu khawatir sama kak revan , soal nya kan kak revan jatuh dari pohon mangga . karna mengambil mangga buat Dede bayi kita mas " jelas Zia yang takut bila suami nya berpikiran macam² karna kekhawatiran nya pada sahabat suami nya itu .

" mas gak bakal ngambek lagi dengan satu syarat" ucap faqih membuat mata Zia membinar .

" apa syarat nya a ? "

" ini " jawab faqih sambil menunjukan jari nya pada bibir nya . Zia yang melihat suami nya yang meminta syarat di cium pun terkekeh .

" cup , cup , cup ,,,," kecup Zia di semua sisi wajah suami nya itu . faqih yang mendapat kan kecupan dari istri tercinta nya itu pun membelak kan mata nya sempurna .

" sudah kan mas , mas jangan ngambek lagi yh "

" kalo kamu kaya tadi mana bisa mas ngambek sama kamu sayang " ujar faqih sambil merengkuh tubuh istri nya dalam pelukan nya .


# maaf yah temen² kalo aku baru update lagi 🥺🙏🏻

# jangan lupa vote and komen nya yah temen² ku 🤗🤍





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

F dan Z Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang