HMA:21

20 3 0
                                    

Yuhuuuu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Yuhuuuu......
Aku kembali......
Silahkan di baca!!

Pagi Asya tengah bergelut dengan alat masak yang ada di dapur apartemen. Dengan celemek yang terpasang kokoh di tubuh nya, rambut nya yang semula terurai kini ia jepit menggunakan jedai berwarna biru muda.

Dengan telaten ia memotong wortel dan kentang, rencana nya pagi ini ia akan masak sop ayam di campur dengan sayur-sayuran, karna cuaca pagi ini juga hujan jadi, cocok nya makan yang berkuah-kuah.

Shaka masih terlelap di ranjang nya, ia sudah bangun pukul 5 tadi, untuk menunaikan shalat subuh, lalu ia bilang mau tidur sebentar karna kepala nya terasa pusing, Asya hanya mengiyakan nya saja, toh shaka memang kurang tidur karna semalam menunggu nya pulang dari jaga malam di tambah lagi semalam baru sampai dari indo-jepang.

"Kalau gak enak maaf ya Gus" Gumam nya. Asya menaruh sop ayam ke mangkok, lalu menaruh nya di meja makan.

"Gue rasa satu menu aja udah cukup, lagian ni sayur juga gue bawa dari kost" Memang benar, kemaren Asya membawa sayur yang ada di kulkas nya karna ia tidak tinggal di kost selama satu minggu jadi takut busuk.

Setelah menata makanan di meja makan, ia beranjak menuju kamar untuk membangun kan Shaka.

Tok.... Tok....

"Gus bangun" Ketuk Asya

Tak lama kemudian keluar seorang laki-laki bertubuh tegap dengan rambut acak acakan sembari mengucek mata nya.

"Hm" Dehem Shaka.

"Saya udah masak Gus, silahkan di makan maaf kalau gak enak" Ucap Asya.

"Iya, saya mau cuci muka dulu"

"Ya udah Gus, saya mau ke kamar" Asya berlalu meninggal Shaka.

Dor.... Kamar? Shaka dan Asya memang beda kamar, alasan nya karna Asya belum mau satu kamar, saat di rumah Shaka pun, Shaka tidur di sofa sementara Asya di ranjang.

Setelah mencuci muka, Shaka duduk di kursi meja makan, tak lama kemudian Asya datang sembari membawa gelas.

"Kok piring nya masih glowing sih, apa dia gak suka sama masakan gue?" Batin Asya.

Asya tak mempedulikan nya, ia memilih berlalu meninggal Shaka.

"Mau kemana?" Langkah Asya terhenti.

"Mau ke kamar" Jawab nya.

"Udah makan?" Tanya Shaka.

Asya menggeleng kepala.

"Ya udah ayo makan" Ajak Shaka.

"Gus makan duluan aja, saya bisa nanti" Tolak Asya.

"Saya dari tadi nungguin kamu ning!"

Blush

Sedikit terukir lengkungan di sudut bibi Asya. "Eh I-iya Gus" Asya duduk di bangku depan Shaka.

Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang