Destiny

HMA: 1

"Memberi kasih sayang yang
Cukup untuk nya"

_ARSHAKA ZAHEEN ATTALLAH_

Di sudut lain nya, seorang remaja tengah menggulung lengan baju nya, memulai rangkaian wudhu. Setelah itu ia masuk kedalam mesjid, melaksanakan shalat dhuha dan shalat hajat meminta agar semua proses operasi ibu nya diberi kelancarkan dan kemudahan.

Sayatan demi sayatan telah di lakukan oleh dokter setelah bertarung dengan alat medis selama kurang enak puluh menit, akhirnya momen yang di tunggu telah tiba, suara tangisan bayi terdengar nyaring membuat dokter dan perawat menghela nafas lega.

Semua mata berdecak kagum melihat paras bayi berkelamin perempuan. Meski kelahirannya belum mencapai waktu yang seharusnya, paras nya yang cantik, serta kulit kemerahan mendominasi.

"Alhamdulillah, terimakasih ya Allah, engkau telah melancarkan proses operasi menantuku" ucap sabrani dari luar ruangan.

Melangkah kan kaki nya keluar dari dalam mesjid, dan berjalan memasuki perkarangan rumah sakit.

"Mas" panggil Zhaika ngos-ngosan, ia berlari menghampiri kakak nya.

"Kamu kenapa lari-lari zhai?"

"Mas dari mana aja? " tanya nya dengan nafas yang belum beraturan.

"Kamu tarik nafas dulu"

Zhaika menarik nafas nya dan mengatur pernafasan nya.

"Mas, habis dari mesjid" jawab Shaka.

"Operasi umma udah selesai mas" kata Zhaika.

"Benar kah? Bagaimana apa kah lancar?"

"Alhamdulillah mas lancar, adik kita perempuan"

Shaka senang mendengar kabar itu, ia dan zhai bergegas menuju ruang operasi.

"Nenek, bagaimana keadaan umma?"

"Dokter belum keluar nak"

Beberapa menit mereka berbincang akhirnya keluar seorang pria memakai seragam identik dengan warna putih, ya ia seorang dokter.

"Selamat siang pak, buk" sapa nya

"Siang dok" jawab mereka serempak.

"Selamat ya atas kelahiran cucu kalian" ucap dokter itu.

"Terimakasih dokter, kalau boleh tau bagaimana keadaan anak saya dokter? Tanya sabrani.

" Keadaan beliau sedang memburuk detak jantung beliau melemah " Jelas dokter itu.

"Ya allah abi, umi mau liat kondisi billa abi" Punya sabrani pada suami nya.

"Umi bersabar lah, billa sedang di tangani oleh dokter"

"Permisi, ini bayi nya silahkan di azankan dulu" Ucap perawat sembari memberikan bayi kecil mungil yang sangat cantik.

Shaka mengambil alih tubuh bayi itu dari tangan perawat.

"Allahummaj'alhu mubarakan wa najjhin minasy syaithanir rajim" Selesai membaca doa tersebut shaka langsung mengazankan adik nya.

"Ghaziya Alaia Oeletha" Ucap nya.

Nama bayi cantik itu adalah Ghaziya Alaia Oeletha. Ibu mereka yang memberi nama tersebut.

Dulu sebelum bayi itu tersebut billa pernah bilang pada shaka jika adik mereka perempuan akan di beri nama itu.

"Shaka" Suara itu berhasil mengubah pandangan shaka mengalih ke sumber suara.

"Kenapa nek?"

"Umma kalian sudah tiada" Pecah tangis sabrani berhasil membuat mata shaka berkaca kaca. Dulu ia kehilangan ayahnya sekarang ibu nya, terlebih lagi baru saja melahirkan adik nya. Bagaimana dengan nasib adik nya? Hidup tanpa seorang ibu sangat lah berat, terlebih lagi adiknya seorang perempuan pasti sangat membutuhkan ibu.

"Mas" Panggil zhai.

Shaka merangkul tubuh zhaika dan membawa dekat dengan tubuh nya, tangan sebelah kanan mengendong adik perempuan nya tangan kiri nya merangkul tubuh adik laki-laki nya.

Tangis zhai semakin menjadi, ia memang sangat manja pada ibunya.

"Jangan menangis terus zhai, nanti umma sedih" Shaka berusaha menguatkan adik nya itu.

"Tapi mas, bagaimana dengan ziya, dia belum ketemu sama umma, bahkan umma belum menyentuhnya".

"Kita harus bisa memenuhi kebutuhan untuk ziya, ia harus mendapatkan kasih sayang yang cukup" Shaka menatap wajah adik kecil nya yang kulitnya masih kemerah-merahan, air mata membendung di kelopak mata nya.

_____

Halo ketemu lagi sama aku!!
Gimana part kali ini? Kurang ya?
Ayo baca bab selanjutnya.

Ini cerita lanjutan cerita yang pertama ya!!
Pastikan kalian baca cerita pertama dulu biar paham sama alur ceritanya.

JANGAN LUPA VOTE + KOMEN,SHARE TERIMA KASIH🥀