HMA:2

21 4 0
                                    

Memarkirkan mobil milik nya di depan sebuah warung nasi goreng langganan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Memarkirkan mobil milik nya di depan sebuah warung nasi goreng langganan nya.

"Eh mas shaka, duduk mas" Ucap penjual itu.

"Iya kang, Terima kasih ya" shaka duduk di kursi yang sudah di siap kan oleh penjual nasi goreng itu.

"Seperti biasa ya mas?" Tanya kang Maman penjual nasgor langganan shaka.

"Iya kang, tapi kali ini tiga porsi ya" Pinta nya.

"Oke siap mas" Kang Maman segera memasak nasgor pesanan shaka.

Membuka ponsel milik nya, mencari sebuah nomor lalu ia menekan nomor tersebut.

"Assalamu'alaikum dek, kamu sudah pulang"

"Sudah mas"

"Ziya sudah pulang juga? "

"Ziya belum pulang mas, tadi sudah zhai telfon tapi dia bilang sebentar lagi sampai rumah"

"Ya sudah kalau begitu, mas matikan dulu ya assalamu'alaikum" Shaka menyimpan ponsel nya.

"Ini mas pesanan nya" Kang Maman memberi kan sebuah kantong plastik berisi tiga bungkus nasi goreng yang di pesan oleh shaka.

"Ini kang, terimakasih ya" Shaka memberikan selembar uang.

"Mas, ini kembalian nya" Kang Maman mengejar shala yang hendak memasuki mobil.

"Gak usah kang, untuk kang Maman aja itung itung buat nambah beli jajan anak nya di rumah" Shaka tersenyum.

"Alhamdulillah mas, terimakasih banyak ya mas, semoga rezeki mas nya di lancar kan oleh allah" Ucap kang Maman.

"Amiin ya allah, kalau begitu saya pamit ya kang, assalamu'alaikum"

Kang Maman mengangguk "Wa'alaikumussalam"

Melaju mobil milik nya menuju perumahan.

"Assalamu'alaikum" Ucap shaka membuka pintu utama rumah mereka.

"Wa'alaikumussalam mas" Zhaika duduk di ruang tamu di temani laptop milik nya, kini ia tengah menempuh pendidikan S2. Berbeda dengan shaka, shaka hanya menempuh pendidikan sampai S1 saja, lalu ia lanjut mencari pekerjaan untuk menghidupi kedua adik nya.

Dulu biaya hidup mereka di tanggung oleh kakek dan neneknya tapi shaka memutuskan untuk tidak memperbolehkan kakek dan neneknya untuk menghidupi mereka lagi, ia ingin mandiri.

Sejak kuliah dulu shaka sudah mulai bekerja sebagai pelayan di sebuah restoran meskipun biaya hidup nya di tanggung oleh kakek neneknya.

"Ziya mana dek? "

"Belum pulang mas"

"Ya sudah ini ada nasgor kamu makan dulu, kamu belum makan kan? " Tanya shaka.

"Belum mas, zhai gak laper"

Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang