HMA: 24

15 2 0
                                    

Tak terasa sudah dua hari yang lalu Asya kembali ke kost tempat tinggal sedari awal ia mulai datang ke Jepang untuk menimba ilmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tak terasa sudah dua hari yang lalu Asya kembali ke kost tempat tinggal sedari awal ia mulai datang ke Jepang untuk menimba ilmu. Shaka suami nya sudah kembali ke negara asal, Indonesia.

"Bosan banget gue" Keluh Asya. Dari tadi ia hanya berguling santai di ranjang tempat tidur nya, karna jadwal jaga nya malam jadi dari pagi sampai sore ia tetap di kost.

Sudah banyak film dan episode yang ia tonton di sebuah aplikasi, biasa nya Asya menonton film drama Korea.

"Oppa" Teriak nya histeris melihat dari layar laptop nya menampilkan seorang pria berkulit putih wajah yang tampan.

"Padahal gue mau sama oppa oppa, tapi malah nikah sama orang indo" Keluh nya. "Eh tapi gak apa-apa deh, suami gue juga ganteng, bye the way suami lagi apa ya?" Beralih mengambil ponsel milik nya, jari jemari nya bergerak lincah di atas layar ponsel milik nya.

Gus shaka

Assalamu'alaikum Gus,
Lagi apa?

Setelah mengirimkan pesan pada suami nya, Asya beranjak bangkit dari ranjang, jam sudah menunjukkan pukul 4 sore, ia akan bersih bersih lalu melaksanakan shalat Ashar, dan bersiap-siap untuk kerumah sakit.

Sedikit memoleskan wajah nya dengan make up, lalu memakai pewarna bibir, menyemprotkan parfum di tubuh nya, lalu menyambar jas kebanggaan nya dan kunci mobil.

Asya sudah bisa mengendarai mobil yang di beli Shaka waktu itu, jadi sekarang ia tak perlu jalan kaki lagi kerumah sakit.

Sekitar 15 menit, Asya mengendarai mobil, kini ia telah sampai di rumah sakit. Memarkirkan mobil nya, lalu ia melangkah kan kaki nya masuk ke gedung yang cukup tinggi itu.

Sesekali ia menyapa dan melemparkan senyuman pada pasien atau pun perawat yang ada di lorong rumah sakit itu.

"Asya" Panggil Karina. Asya menoleh ke arah sumber suara, mendapati Karina yang tengah engos-engosan, kening nya penuh keringat.

"Lo kenapa?" Asya menghampiri Karina raut wajah nya menunjukkan ke khawatiran.

"Gue-gue tadi liat-" Ucapan Karina terpotong setelah melihat seorang pria berdiri di belakang Asya.

"Rin? Lo kenapa? Liat apa?" Asya memegang pundak Karina sembari mengoyah kan nya.

"Hai, sya"

Asya yang tak asing dengan suara tersebut, spontan menoleh ke belakang.
"B-bryan?" Jawab Asya gugup, badan nya terasa dingin dan bergetar.

"Sya, ayo pergi" Karina menarik tangan Asya dan membawa nya pergi dari hadapan pria itu.

**

Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang