HMA:12

20 3 0
                                    

Semalam shaka tidak pulang kerumah, ia di paksa oleh nenek nya untuk menginap di ndalem

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semalam shaka tidak pulang kerumah, ia di paksa oleh nenek nya untuk menginap di ndalem.

Pagi ini shaka berjalan mengelilingi pondok pesantren sudah lama rasa nya ia tidak berkeliling di pondok pesantren milik keluarga nya.

"Assalamu'alaikum, mas" Ucap hilal menyapa shaka.

"Wa'alaikumussalam, eh lal" Jawab shaka.

"Mas kapan kesini nya?"

"Tadi malam lal, kamu mau kemana?"

"Saya mau ke mesjid mas, ada kajian, mas mau ikut? " Tanya Hilal.

"Boleh" Lalu shaka dan Hilal jalan menuju mesjid.

Di perjalanan menuju mesjid mereka berpas-pasan dengan seorang wanita bercadar.

"Itu siapa lal?"

"Yang mana? Yang pakai cadar tadi?"

Shaka mengangguk sebagai jawaban.

"Itu mba anin, cucu Kyai Dahlan, beliau mengajar di sini mas" Jelas shaka.

"Kenapa toh? Mas suka?"

"Ada-ada aja kamu, mas cuma nanya" Ketus shaka.

"Tapi tadi aku liat orang tua nya datang kesini mas" Jelas Hilal lagi.

"Ngapain?"

"Ya gak tau, mungkin mau jenguk mba anin"

"Ya sudah ayo, jalan lagi" Ajak shaka.

_____

"Assalamu'alaikum" Seorang wanita memasuki ndalem.

"Wa'alaikumussalam, anin"

"Umi" Anin menghampiri seorang wanita paruh baya yang tidak lain adalah ibu nya.

"Gimana kabar mu nak? "

"Alhamdulillah umi, anin baik, umi gimana kabar nya? Gak sering pusing-pusing lagi kan? " Tanya anin.

"Enggak nak"

"Umi sama abi kok kesini lagi?" Tanya anin pasal nya baru saja dua hari yang lalu orang tua nya menjenguk nya.

"Iya ada yang mau umi sama abi bicarakan sama Kyai Maulana"

"Ya sudah ayo duduk, kita tunggu pak Kyai sama ibu nyai" Ajak ibu anin.

Anin mengangguk lalu ia duduk di sebelah ibu nya.

Tak lama kemudian datang dua orang laki-laki dan wanita paruh baya.

"Nak anin sudah datang ya?" Tanya Ibu nyai.

Anin tersenyum di balik cadar nya hanya menampakkan mata nya yang tersenyum dari luar.

Kalian pasti tau kan mata yang ikut senyum itu kaya sipit sipit gitu-

"Jadi gini pak kyai dan ibu nyai, kami datang ke sini, datang untuk membicarakan soal anin" Jelas ayah anin.

"Kami meminta Shaka cucu Kyai untuk menikahi anin, karna saya liat shaka sudah matang, dan bisa membimbing anin" Jelas laki laki itu lagi.

Memang shaka jarang berada di pondok pesantren, tapi ayah anin pernah melihat shaka berada di pondok pesantren dulu sewaktu shaka masih tinggal di sana.

Dari dulu sebelum anin mengajar di sana, ayah anin memang sering ke pondok pesantren menemani ayah nya, Kyai Dahlan untuk berkunjung di pondok pesantren karna itu lah ayah anin sering melihat shaka.

"Anin juga sudah tau soal ini, dan ia menerima perjodohan ini" Sambung laki-laki itu.

"Kalau soal itu kami-" Ucapan Kyai maulan terpotong setelah melihat seseorang lewat di depan pintu ndalem.

"Shaka" Panggil Kyai Maulana.

Shaka menghentikan langkah nya lalu berjalan mendekati mereka.

"Ada apa kek?"

"Duduk di sini nak" Ajak Kyai Maulana.

Shaka mengangguk lalu duduk di sebelah kyai.

"Ada apa ya kek?" Tanya shaka bingung.

"Begini nak shaka, saya dan keluarga saya datang kesini berniat untuk meminta nak shaka menikahi anak kami, anin" Jelas laki-laki itu.

Terkejut, shaka terkejut mendengar ucapan laki laki itu.

"Bagaimana nak shaka? Insya allah anin bisa menjadi istri yang baik untuk nak shaka" Tanya ibu anin.

"Maaf sebelumnya saya tidak mengenal ibu dan bapak apa lagi mba anin, mustahil sekali saya menikahi putri kalian" Jawab shaka.

"Kami ini adalah keturunan Kyai Dahlan teman baik kakek mu" Jelas laki-laki itu lagi.

"Iya nak shaka, anin juga setuju untuk menikah dengan nak shaka"

"Apa alasan bapak untuk menikahi putri bapak dengan saya?"

"Alasan saya karna kamu adalah pria yang baik, pandai dalam hal agama saya yakin kamu bisa membimbing anak saya" Jawab laki-laki itu.

"Iya nak, kami yakin kalian adalah pasangan yang cocok, anin juga sudah setuju, anin akan menjadi istri yang baik untuk kamu, anin ini pintar memasak, hafalan nya juga sudah 30 juz, anin ini kami didik dengan baik, anin juga pandai dalam urusan dapur, hafalan hadis nya juga-"

"Saya sudah punya calon! " Ucap shaka membuat ibu anin berhenti berbicara, sebenernya kurang sopan memotong pembicaraan orang, terlebih lagi orang yang lebih tua dari pada kita, tapi mau bagaimana lagi shaka tidak suka mendengar ibu anin yang dari tadi sibuk memuji anak nya.

"Kalau begitu jadikan anin istri kedua kamu saja!" Pinta ibu anin, shaka membelalak mata nya, ia terkejut dengan ucapan ibu anin, bisa bisa nya ia meminta anaknya untuk menjadi istri kedua.

Tak hanya shaka yang terkejut, Kyai Maulana dan istri nya juga ikut terkejut.

"Tidak bisa, saya hanya menikahi satu wanita saja, ya itu wanita yang sudah saya pilih" Kata shaka.

"Kenapa hanya satu? Poligami di dalam agama kan di perbolehkan nak?" Ayah anin terus saja memaksa.

"Memang poligami di dalam agama diperbolehkan tapi saya tidak mau, saya akan menikah sekali seumur hidup dan mempunyai istri satu orang saja! " Jawab shaka.

"Kami ini dekat dengan keluarga mu, memang nya siapa calon istri mu? Apa kah sebanding dengan anin?" Tanya ayah anin.

kok ngelunjak ya bapak nya anin!!

"Siapa pun calon saya, sudah menjadi pilihan saya, kalau sudah menjadi pilihan saya, berarti dia baik untuk saja, soal apa kah sebanding dengan ning anin?, jawaban nya saya tidak mau membandin banding nya wanita, setiap orang mempunyai pribadi yang berbeda beda"

"Ayo anin, buk, kita pergi dari sini, untuk apa masih di sini" Ayah anin pergi beranjak meninggalkan mereka.

"Astaghfirullah" Kyai Maulana menggeleng geleng melihat sikap anak dari teman nya itu.

"Sudah nak jangan di pikir kan" Sabrani nenek nya mengusap pundak shaka.

Shaka mengangguk pelan, lalu memijit pelipis nya, kepala nya terasa pusing banyak hal yang terjadi begitu saja.

______

Hallo sobat, aku kembali!!
Sesuai janji ku, aku update 2 part malam ini

Siapa yang greget sama bapak nya anin?
PEMAKSAAN banget ya bapak anin

Oke segitu dulu
Jangan lupa vote nya sobat 🥀








Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang