HMA:13

18 4 0
                                    

"Jadi nak?" Tanya Kyai Maulana sambil memegang pundak shaka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jadi nak?" Tanya Kyai Maulana sambil memegang pundak shaka.

"Jadi kek"

Pagi ini shaka sudah rapi dengan kemeja biru di padu dengan sarung, memakai jam tangan di sebelah kiri nya.

Shaka kalau di lingkungan pondok pesantren memang selalu memakai sarung, beda lagi kalau di lingkungan rumah, kalau di rumah shaka memakai celana panjang atau sarung.

Melangkah kan kaki nya keluar menuju mobil nya, langkah shaka terhenti, ponsel nya berbunyi menandakan ada telfon yang masuk. Mengeluarkan ponsel nya dari dalam kantong baju nya, lalu menatap layar ponsel siapa yang menghubungi nya pagi-pagi seperti ini.

Zhai Calling......

"Assalamu'alaikum mas, jadi hari ini?"

"Wa'alaikumussalam jadi zhai, ini mas sama kakek dan nenek mau berangkat"

"Semoga lancar ya mas, maa zhai sama Ziya gak bisa ikut"

"Iya gak apa apa, ya sudah mas matikan dulu ya, sudah di tunggu sama kakek dan nenek, assalamu'alaikum

"Iya mas, Wa'alaikumussalam"

Menaruh kembali ponsel nya di kantong baju nya, lalu shaka masuk kedalam mobil milik kakek dan nenek nya.

"Kamu sudah yakin dengan pilihan mu nak?" Sabrani, nenek nya mengusap pundak shaka.

"Insya allah sudah nek, do'ain shaka bisa membimbing beliau" Shaka tersenyum tipis.

Lalu mereka berangkat dari pondok pesantren menuju ponorogo.

Setelah beberapa jam perjalanan akhirnya mereka sampai di pondok pesantren milik Kyai Soffa.

Ternyata kedatangan mereka di sambut hangat oleh keluarga Kyai Soffa.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh"

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, silahkan masuk" Ajak Kyai Soffa.

"Alhamdulillah sampai juga di sini" Kata Kyai Soffa.

"Alhamdulillah, shaka sudah mendapatkan jawaban nya, dan hari ini ia mau meminang cucu kalian" Ucap Kyai Maulana.

"Gus shaka sudah yakin gus?, coba pikir kan dengan matang, karna beliau ini tingkah nya di luar nalar" Ucap Syam, anak dari Kyai Soffa.

"Alhamdulillah gus, saya sudah memikirkan ini dengan matang dan saya siap membimbing beliau"

"Alhamdulillah kalau nanti gus tidak sanggup dengan sikap nya, gus boleh memulangkan beliau ke kami"

"Insya allah, saya akan bertanggung jawab dengan apa yang saya pilih"

"Tapi beliau sedang tidak ada di sini gus" Jelas Syam.

Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang