HMA:10

22 3 0
                                    

"Kamu harus menikahi, salah satu cucu saya shaka"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kamu harus menikahi, salah satu cucu saya shaka"

Shaka memijat pelipis nya, kepala nya terasa pusing ada banyak hal di luar kendali nya.

"Menikah?" Tanya nya.

"Aku belum mau menikah" Ucap nya lagi.

Memarkirkan kan mobil milik nya di garasi rumah, lalu ia masuk kerumah, terasa sunyi memang adik-adik nya belum pulang kerumah, karna ini masih sekitar jam dua belas siang.

Shaka masuk kekamar nya, merebahkan tubuh nya du ranjang, lalu memejamkan mata nya.

Wajah wanita itu selalu memenuhi isi kepala nya.

"Argh, aku harus apa?"

"Apa aku harus menikah?"

"Bagaimana dengan adik-adik ku?"

Itu lah kata kata yang ia lontar kan.

Bangkit dari ranjang, ia membersihkan diri nya lalu mengerjakan shalat zuhur.
Lalu ia kembali merebahkan tubuh nya, kepala nya terasa pusing, mungkin akibat terlalu banyak pikiran.

Memejamkan mata nya, tak butuh waktu lama akhirnya shaka masuk ke dunia mimpi alis tidur.

Terasa suhu kamar nya semakin dingin, membuat shaka terjaga dari tidur nya, melihat jam yang ada di meja kamar nya, ternyata sudah pukul empat tiga puluh, waktu shalat ashar sudah lewat, cepat cepat ia mengambil wudhu lalu melaksanakan shalat ashar.

Menuruni anak tangga, melihat suasana rumah masih sepi, akhirnya shaka membuat roti tawar berisi selai coklat lalu membuat segelas susu, duduk di ruang tamu, menyalakan televisi agar mengisi suasana rumah yang masih sepi, melahap roti tawar, perut nya terasa lapar karna sejak tadi ia belum makan apa-apa.

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

"Mas, kok udah pulang aja? biasa nya hari selasa pulang nya lama! " Tanya Ziya.

"Iya, mas lagi gak enak badan jadi mas pulang nya cepat" Jawab nya lesu.

"Ya allah mas, mas pulang jam berapa tadi?" Ziya mendekati shaka.

"Jam dua belas"

"Ya ampun mas, badan mas panas, mas sakit" Ucap Ziya, ia terkejut setelah memeriksa badan shaka, suhu badan nya naik, membuat wajah shaka menjadi pucat, mata yang sayu tidak seperti biasa nya.

"Mas udah makan?" Tanya Ziya.

"Cuma makan roti sama minum susu aja"

"Ya ampun mas, kenapa gak telfon yaya, kalau yaya tau mas sakit, yaya tadi gak mampir dulu kerumah temen yaya" Panik Ziya melihat keadaan shaka.

"Mas gak kenapa-kenapa dek, kamu sudah makan?"

"Mas jangan tanya yaya terus, mas aja belum makan, sebentar ya, yaya masakin bubur buat mas" Cepat cepat Ziya menuju dapur.

Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang