Suara dari Jam weker berhasil memenuhi kost yang Asya tempati, tangan nya terulur meraba barang yang mengeluarkan suara nyari yang membuat indra pendengaran nya terganggu.Lalu ia membuka mata nya secara perlahan dan melirik pada benda yang mengeluarkan suara nyari itu.
"Aaaa, gue telat" Asya terpelonjak kaget, setelah melihat jarum jam, ternyata sudah menunjukkan pukul 07:30 pagi, sedangkan ia ada jadwal pukul 08:00.
Asya bergegas menuju kamar mandi, lalu ia mencuci wajah nya, menyikat gigi nya. Setelah itu berlari ke lemari, mengambil baju dan jas kebanggaan nya. Lalu bersiap-siap, memoles kan wajah nya dengan bedak dan memakai pewarna bibir yang bisa menutupi bibir pucat nya, tak lupa ia menyemprotkan parfum di seluruh tubuh nya, toh walaupun tidak mandi ia masih tetap wangi, Katanya.
Bergegas ia berlari sekuat tenaga, kebetulan rumah sakit tempat ia magang tidak terlalu jauh dari kost nya. Berlari, sesekali ia melirik jam yang ada di tangan kanan nya.
Akhirnya ia tiba pada pukul delapan pas, dengan nafas yang tidak beraturan ia melangkah kan kaki nya memasuki rumah sakit itu, mencari keberadaan teman nya.
"Asya"
Asya menoleh lalu menghampiri Karina, ya Karina lah yang memanggilnya.
"Lo kemana aja? Gue telfon dari tadi juga, gak lo angkat angkat" Tanya Karina kesal.
"Gue belum telat kan?" Tanya nya dengan nafas yang tidak beraturan.
"Belum, tapi tadi kak David nyariin lo" Ucap Karina.
Asya melotot "kenapa dia nyariin gue?" Tanya nya penasaran.
"Ya gue gak tau, lo samperin aja sana" Karina menunjuk ke arah meja di sana sudah ada David yang sedang membuka lembar-lembaran kertas.
Asya melangkah kan kaki nya, ia gugup pasal nya David ini terkenal dengan kegalakan nya. Kenapa ia di panggil? Apa ia melakukan kesalahan? Ahh, sudah lah ia harus siap mendegar omelan dari kakak senior nya itu.
"Kak, kakak manggil saya?" Tanya Asya dengan gugup.
David menoleh kebelakang dan menatap Asya dengan tatapan dingin.
"Kamu lupa? Saya suruh kamu datang jam 07:30, kenapa kamu datang nya jam 8?" Nada dan muka David kini benar benar datar dan dingin.
"Emm, anu maaf kak, saya kesiangan" Ucap Asya, kalau ia sudah berurusan dengan laki-laki itu, ia jadi mati kutu.
"Kali ini saya maaf kan, sekarang ikut saya ke ruangan C04, ada pasien yang harus kamu periksa di sana" David memang masih di tugas kan untuk menuntut Dokter muda yang masih magang.
Asya mengangguk lalu membuntuti David dari belakang.
Setelah selesai memeriksa pasien, Asya terduduk lemas, seperti energinya hari ini sangat terkuras, apa lagi tadi pagi ia tidak sempat makan, jangan kan makan minum saja tidak ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
Teen FictionSpin-of cerita yang sebelumnya!! Gak maksa kalian buat baca cerita pertama tapi kalau mau tau seluk beluk cerita ini, boleh mampir di cerita pertama!! Mulai: 18 Juli 2024