Azan berkumandang menandakan waktu shalat subuh telah masuk, shaka terjaga dari tidur nya, duduk di tepi ranjang meneguk satu gelas air putih lalu ia menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu, melakukan serangkaian shalat berjumlah dua rakaat, setelah selesai melaksanakan shalat ia tak lupa untuk murojah hafalan nya agar tidak lupa.Setelah selesai murojah shaka turun menuju dapur, ia mulai memasak makanan untuk sarapan diri nya dan kedua adik nya.
"Loh mas, udah bangun" Ziya datang sambil mengucek mata nya.
"Eh dek, kok udah bangun?" Shaka bertanya juga.
"Yaya, mau masak sarapan buat kita, kan mas lagi sakit"
Shaka tersenyum tipis "mas udah sembuh kok dek" Kata nya.
"Beneran? Mas gak bohong kan? Kalau mas masih sakit, sini yaya aja yang masak" Pinta Ziya.
"Mas udah sembuh kok, nih coba rasain" Shaka menarik tangan Ziya lalu menempel kan tangan Ziya ke kening nya.
"Udah gak panas kan?" Tanya shaka.
"Iya sih, tapi mas jangan banyak beraktivitas dulu, mas jangan ke kantor ya hari ini" Pinta Ziya.
"Iya dek, ya sudah sana siap-siap, mas mau lanjut masak dulu" Shaka melanjutkan aktivitas nya memasak, pagi ini ia membuat sop ayam dan goreng tempe, menu kesukaan keluarga mereka, sederhana tapi rasa nya nikmat.
Setelah selesai sarapan, shaka membereskan rumah mereka yang tidak terlalu berantakan, di rumah mereka, mereka secara bergantian untuk membereskan rumah nya, karna memang mereka tidak mempunyai asisten rumah tangga.
Seteleh selesai membereskan rumah, sesuai permintaan Ziya, shaka tidak ke kantor hari ini, ia menggunakan waktu nya untuk bermain game, jangan salah shaka ini juga hobi bermain game, biasa nya ia bermain game bersama zhaika, tapi karna akhir-akhir ini zhai sibuk jadi mereka jarang bermain bersama.
Ba'da zuhur pun tiba, shaka mengambil wudhu lalu melaksanakan shalat zuhur, setelah selesai shalat shaka memilih untuk tidur siang karna badan nya belum terlalu sehat.
"Menikah lah kamu nak, jalani ibadah ini, umma dan abba tidak mau liat kamu sendiri terus, menyimpan beban mu sendiri, setidaknya jika ada istri mu nanti, dia bisa menemani mu, menemani menjalani hari-hari mu, adik mu sudah besar mereka bisa mengurus diri mereka sendiri, umma dan abba akan senang kalau kamu menikah"
Shaka langsung terjaga dari tidur nya, baru sekitar 20 menit ia terlelap, ia bermimpi, wajah nya penuh keringat padahal di kamar nya ia menyala kan AC, buru-buru ia mengambil minum yang ada di meja tepat di samping tempat tidur nya.
Meneguk satu gelas air, lalu ia mengambil ponsel nya, menatap foto seorang wanita yang ada di ponsel nya.
"Ya allah, sanggup kah hamba membimbing nya?" Ucap nya sambil memandang foto wanita yang ada di ponsel nya, sadar terus memandangi foto wanita itu cepat-cepat shaka mengalih pandangan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
Teen FictionSpin-of cerita yang sebelumnya!! Gak maksa kalian buat baca cerita pertama tapi kalau mau tau seluk beluk cerita ini, boleh mampir di cerita pertama!! Mulai: 18 Juli 2024