HMA:22

26 4 0
                                    

Setelah selesai membersihkan tubuh nya, Asya melangkah kan kaki nya keluar dari kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah selesai membersihkan tubuh nya, Asya melangkah kan kaki nya keluar dari kamar. Dengan semangat yang membara ia berjalan menuju dapur. Sesuai dengan janji Shaka, ia dan Shaka akan masak Pizza malam ini.

"Gus" Panggil Asya. Di dapur ternyata sudah ada Shaka dengan celemek yang terpasang kokoh di tubuh nya.

"Udah selesai?" Tanya Shaka tangan nya fokus memotong sosis.

"Udah, kok Gus gak nungguin saya?"

"Lama, cewek kan mandi suka lama, jadi saya potong sosis sama kornet dulu" Jelas Shaka. Asya mengangguk pelan, mengiyakan.

"Terus saya ngapain gus?"

"Ning masukan tepung ke mangkok besar, terus campur sama Air ragi yang udah saya buat, terus masukin minyak, garam sama gula nya, aduk terus biar gak lengket" Jelas Shaka. Asya mengangguk paham, dengan telaten ia mengaduk adonan.

Sementara Shaka menumis bawah putih dan bawang bombay, lalu ia memasukan saus dan mengaduk nya dengan rata.

"Ning, makan dulu yuk!" Ajak Shaka tangan kanan nya tengah mengambil sepiring makanan yang ada di lemari, lalu meletakkan piring itu di meja makan. Asya yang sedari tadi fokus melihat adonan yang sedang proses mengembangkan, kini pandangan nya beralih pada piring berisi ayam goreng tepung, kesukaannya. Asya berlari kecil menuju meja makan.

"Waw.... Ayam goreng" Pekik nya.

"Astaghfirullah ning, suara kamu" Tegur Shaka.

"Hehe, maaf Gus. Gus beli ini di mana?" Tanya Asya.

"Beli... Beli... Sembarangan kamu ning, ini saya masak tadi" Kesal Shaka.

"Loh iya? Kok saya gak liat Gus masak tadi?" Tanya nya sambil mengunyah Ayam.

"Tadi pas ning mandi, saya masak dulu buat makan pakai nasi" Kata Shaka. Asya tak menggubris Shaka, mata nya tertuju pada paha ayam yang cukup mengiurkan.

"Gus pinter banget masak, rasa ayam nya enak. Kaya bikinan bunda, tapi masih enakan punya bunda sih" Kekeh Asya. Shaka memutar malas mata nya.

"Eh, main makan aja. Udah baca doa belum?" Shaka menaikan satu alis nya.
Asya menggeleng di barengi dengan cengiran.

"Doa dulu, biasakan makan itu baca doa" Titah Shaka. Mengangkat tangan nya setinggi dada, lalu membaca doa. Asya mengikuti apa yang di lakukan Shaka.

"Gus, udah boleh makan kan?" Tanya Asya dengan tangan kanan nya memegang erat Paha ayam.

"Hm" Dehem Shaka.

Tak mau berlama-lama, Asya kembali menyantap paha ayam. Shaka tak tahan dengan tingkah istri nya itu, menurut nya terlalu lucu, dengan tangan kanan nya memegang paha ayam, mulut nya yang belepotan akibat kecap yang ia tuang di paha ayam. FYI, Asya penyuka kecap, ia lebih suka kecap di banding kan saus.

Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang