Pilot

762 23 0
                                    

~tidak ada yang pergi duluan kita harus tetap sama sama sampai maut memisahkan~

~faraz waepon~

_____________________________

SELAMAT MEMBACA.

Jam4 sore, Sagara menjalankan mobilnya menuju pulang kerumahnya. Faela tidak ikut pulang katanya ia ingin bersama Aluna saja.

Alasannya tidak ada temannya di rumah.

Di perjalanan pulang sagara melihat seseorang berada di sebuah danau sepi, terlihat jelas jika danau itu tidak terlalu banyak pengunjung.

Sagara tidak asing dengan orang itu, ia turun dari mobilnya dan berjalan mendekati seorang itu yang ternyata ia adalah galen.

Baru tau jika galen sudah pulang duluan dari pada yang lain.

''Len, kenapa lo pulang duluan?'' Tanya sagara duduk di tanah tepat di samping galen.

''Bosan liat kalian pacaran'' jawab galen, itu salah satunya alasan galen pulang lebih cepat. Akibat melihat temannya pada pacaran.

''Makanya cariin pacar!'' Sahut sagara.

''Gak dulu.''

Sagara hanya mengangguk, memang mulai dari dulu galen tidak mau pacaran. Banyak yang menyukainya tapi ia saja tidak mau, entah apa alasannya.

''Lo kenapa jadi pendiam?'' Tanya sagara, biasanya galen pembawa suasana. Ini seperti galen banyak berubah.

''Gak tau ajah, kenapa mood gue tiba tiba aneh'' jawabnya lesu. Di balik itu banyak alasan galen untuk menjawab pertanyaan sagara.

Mereka tidak membuka suara lagi, terjadi keheningan di tempat itu. Dan hanya terdengar suara ombak ombak yang kecil.

''Sa, cita cita lo apa?'' Tanya galen membuka suara, supaya tidak terjadi keheningan di antara mereka.

''Gue pengen jadi apa yah, keknya jadi teroris aja'' sahut sagara ngawur, galen hanya terkekeh mendengarkan ucapan sagara.

''Gue srius, cita cita gue pengen jadi pilot deh.'' Ujar sagara, memang udah lama sagara jadi pengen pilot.

''Waah, kita samaan.'' Ujar galen.

''Nanti semisalkan gue gak bisa jadi pilot, lo harus bisa ya sa'' sahut galen menatap lurus kearah danau yang berwarna sedikit biru itu.

''Harus bisa dong, kita harus sama sama bisa'' ujar sagara menyenggol nyenggol bahu galen.

''Gak bisa sa, umur gue terlalu pendek untuk menggapainya'' batin galen.

''Gue gak kek lo,banyak uang'' ujar galen.

''Kalo lo gak punya uang, kita sama sama cari. Apa gunanya seorang teman kalo gak tolong menolong?'' Ujar sagara.

Mereka saling pandang, beberapa detik kemudian tawa mereka pecah.

''Haha, kita harus sama sama yah len, tampa seorang teman kek kalian. gue tuh gak berarti di dunia ini'' ujar sagara.

 SAGARALUNA[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang