Terulang

662 30 8
                                    

~dia sangat sempurna bukan? kagumi saja dia, tapi jangan pernah berpikir untuk memilikinya, karena bukan kamu yang dia inginkan~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~dia sangat sempurna bukan? kagumi saja dia, tapi jangan pernah berpikir untuk memilikinya, karena bukan kamu yang dia inginkan~

-Galen Bernard Affrendt-

Maaf sangat lama up, btw feedback nya. Vote yaaww sama komen. Masa ga ada feedback nya.

Stop!!!! Plagiatttttt. Yanng plagiatttttt hidupnya pendek.

:

:

:
SELAMAT MEMBACA

Badan menggigil di tengah hujan,dan paha terasa sakit nan ngilu.
Aluna Menerjang hujan yang terlihat deras dan di sertai suara suara petir.

Pulang sekolah jam 2.30.namun ia keluar dari sekolah jam 4.00.kenapa? Karena ada yang mengunci dirinya di dalam toilet.

Sehingga yang membukakan pintu buat Aluna keluar adalah pak satpam sekolah.

Aluna memeluk dirinya sendiri sambil berjalan di tengah hujan yang bisa di bilang deras.

Rasanya Aluna ingin berlari kencang untuk sampai di cafe yang ada di pinggir jalan.

Namun gagal, kakinya terasa sakit akibat tendang dari Sagara tadi pagi.

Berjalan hingga beberapa menit. Aluna singgah di cafe yang terbilang ramai.

Ia masuk kedalam cafe itu, dan melihat suasana di dalamnya. Ada satu momen yang Aluna ingat.

Momen di mana ia dan Sagara pernah singgah dicafe ini, ingat betul.

"Sa, kangen" lirih Aluna.

tatapan berhenti kearah dua insan yang duduk di dekat dinding kaca cafe itu.

Aluna menatap kosong kearah dua insan itu, ia tidak merasakan kedinginan lagi. Saat ia melihat Aurora dan Sagara duduk bersama, yang dimana ia juga pernah di posisi Aurora.

Kaki Aluna seolah olah otomatis berjalan kearah Aurora dan Sagara.

"Sa, dingin" ujar Aluna yang sudah berdiri di dekat Sagara duduk.

Sagara seolah olah menulikan telinga, dan terus menerus berbincang kearah Aurora. Menganggap jika Aluna adalah angin yang melintas.

"Saa,dingin.aluna kedinginan" ujar Aluna dengan suara yang menahan tangisan.

Aluna mengingat, jika waktu itu ia pernah di berikan Sagara hoodie untuk menghangati tubuhnya yang kedinginan, kala itu.

 SAGARALUNA[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang