hancur

1.1K 29 3
                                    

~aku mencintaimu, ingat kalo aku ini benar benar mencintaimu~

-Sagara william Andisson-

SELAMAT MEMBACA.

Sore jam 5.30 Aluna dan Galen masih tetap berada di danau, sangat senang menikmati danau itu sehingga lupa dengan waktu.

Galen melihat jam tangan yang melingkar sempurna di pergelangan tangan miliknya, baru sadar jika jam sudah menunjukkan jam 5.30.

"Lu, ini udah sore cuaca juga udah mendung Kita pulang yok" ajak Galen sambil memegang area pinggangnya yang terasa sakit mulai dari beberapa menit tadi.

"Udah sore ya? Cepat banget" ujar Aluna, mungkin Aluna kesenangan bermain di pinggir pantai sehingga lupa dengan waktu.

"Itu gara gara lo kesenangan mainnya, bahkan ini udah 2jam kita di danau" ujar Galen.

Galen berjalan kearah motornya yang terparkir sempurna di bawah pohon itu, sedangkan Aluna mengekori Galen dari belakang.

Rasa sakit di pinggang semakin menjadi jadi dan di area kepala seperti di tusuk tusuk.

Galen kecewa, kenapa di waktu seperti ini penyakitnya kambuh? Dengan wajah pucat dan bibir kering.

Aluna mengerutkan keningnya saat melihat Galen berjalan dengan membungkukkan badanya sedikit.

"Galen lo kenapa?" tanya Aluna, yang semula nya ia berjalan di belakang Galen, kini ia berjalan di samping Galen.

"Gapapa ayo cepat" ujar Galen memegang setir motor miliknya.

BRUK!!!

"GALEN!!" teriak Aluna saat melihat Galen terjatuh dengan motor Galen yang menimpa tubuh lekaki itu.

Aluna mencoba menarik motor itu dari atas Tubuh Galen yang tertimpa.
"KAK BANGUN" teriak aluna tepat pada daun telinga milik Galen.

Aluna terus berusaha mengangkat motor itu namun usahanya sia sia, motor itu tidak ada pergerakan sedikitpun dari tubuh Galen.

Aluna mencari pertolongan dengan berlari ke pinggir jalan dekat danau itu, rintik hujan mulai terlihat sehingga tubuh Aluna dibasahi oleh hujan dan airmatanya.

Tiba tiba sebuah motor berjalan ke arah dirinya, yang ternyata itu adalah faraz.

Galen yang memintanya untuk datang, tetapi setelah datang Galen sudah pingsan terlebih dahahulu. Karena hari ini adalah jadwalnya untuk cuci darah.

"Kak bantuin galen, dia pingsan kak" ujar Aluna terburu buru lari kembali dimana Galen berada.

Faraz berlari kearah Galen yang sudah ambruk, faraz mengangkat motor Galen supaya motor itu tidak menghalangi.

Faraz menopang tubuh Galen berjalan kearah motornya berada dengan Aluna yang membantunya.

Galen setengah sadar melihat kearah faraz.
"Makasih" ujarnya dan menutup matanya kembali.

"BANGUN GALEN!!" teriak faraz.

Motor itupun pergi dengan Galen yang berada di jok motor faraz, sedangakan Aluna sudah memesan taxi terlebih dahulu.

 SAGARALUNA[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang