happy birthday for you

460 29 8
                                    

~aku sudah terjatuh sangat dalam, karena diriku sendiri~
-Sagara William Addison-

Halloww gysss, para pembaca Sagaraluna apa. Kabar? Btw yang minta up cepat cepat, follow dulu lah bro. Kita kan cesss.

Jangan lupa vote and komen. Jangan pernah bosan bacanya yaaa, btw ramein lahhh kuyyy.

Selamat membaca!!!!!

Sagara berjalan kearah pemakanan umum, terlihat banyak gundukan gundukan tanah. Dan banyak batu nisan yang melekat di atas gundukan itu.

Ternyata masa depan sesungguhnya adalah kembali kepada tanah.

Sagara berjalan mencari pemakanan ibunya, merindukan seseorang yang tidak ada lagi di dunia ini, membuat ia terasa hancur.

Ia berhenti di gundukan tanah yang tertulis di kayu salib itu. Lastri, benar yang dikatakan penjaga pemakaman ini.

Awalnya ia tidak percaya atas meninggalnya ibunya. Namun, setelah melihat kayu salib itu. Hati dan dunia hancur seketika.

"Bu, Sagara di sini bu." Lirih Sagara memegang kayu salib milik ibunya.

Matanya memanas, dan air mata yang sudah lama tidak keluar. Kini kembali lagi sekian lamanya.

"Ma, liat Sagara kan? Faela udah pergi ma pergi. Dibunuh sama Arlen." Ujar Sagara.

Sagara melihat gundukan tanah itu.
"Ma, ibarat tubuh ini milik Arlen trus dia bunuh faela. Apa Sagara juga termasuk sebagai pembunuh? Jika tubuh ini kembali ke pemilik aslinya?"ujar Sagara menghapus jejak airmatanya.

☀︎sαցαɾαlմղα☀︎

Sagara berjalan melewati koridor sekolah sma yonsei, dengan banyak bekas luka yang terlihat di wajah dan tangannya. Dirinya yang melukai dirinya sendiri, dia tidak menyesal karena sudah melukai dirinya.

Sagara berjalan dengan tatapan kosong, dunianya tidak ada lagi. Tidak ada lagi yang berarti dalam hidupnya, semangat untuk hidup tidak ada lagi.

Ia melihat aluna berjalan melawan arah padanya, ia mengabaikan Aluna. Ia menganggap jika dirinya tidak pantas lagi untuk siapa siapa.

Aluna melihat jika Sagara mengabaikannya dan melewati dirinya, Aluna langsung memegang pergelangan tangan lelaki itu.

Sagara tertegun beberapa detik, ia merasakan hangat dalam hatinya. Namun, abaikan.

"jangan sentuh gue!!"sentak Sagara menghempaskan tangan Aluna dari pergelangan tanganya.

"Tengan kamu kenapa sa?" Tanya Aluna melihat semua goresan luka yang ada di tubuh Sagara.

"Bukan urusan lo" jawab Sagara sinis.

Aluna melihat kearah Sagara, rasanya ia ingin menangis di dekapan lelaki itu. Seperti dulu, selalu bahagia dengan Sagara.

"Kamu kenapa si sa? Selalu kek gitu sama aku, kamu udah kemana sa? Di
mana Sagara yang selalu bahagia sama Aluna, apa aku sejahat itu?" Tanya Aluna dengan suara purau.

Sagara melihat wajah aluna beberapa menit, melihat wajah teduh itu. Dia sudah sangat merindukan perempuan di depannya. Ingin sekali Sagara memeluk Aluna, rasanya ia ingin menangis di pelukan perempuan itu.

 SAGARALUNA[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang