rindu ibu/Pohon jambu

681 31 6
                                    

~kuatkan langkahmu, dan kepadanya engkau berserah. Dan akui semua kelemahanmu~
-SAGARALUNA-

AKU UDAH CEPAT LOH UPNYA. MASA FEEDBACK NYA GAK ADA.JAHAT SI,

VOTE MINIMAL, SEBELUM BACA.

SKSKSKKS, KAMU ORNG MANA?
JANGAN PLAGIAT WOI. NANTI IDUPNYA PENDEK. AMIIN.
:

:

:

:

"Ma, pa. 12 tahunn udah lama" ujar galen yang sudah sangat lelah menunggu kedatangan orang tuanya.

Dulu, orang tuanya pernah bilang. Kaloo galen sudah kelas 11 ia akan pulang ke Indonesia dan tinggal bersama galen.

Sampai sekarang, galen tidak pernah melihat ibunya. Apakah sekarang ibunya akan berbohong, jika pulang saat galen lulus nanti.

"Mulai dari kecil mah, mulai galen umur 5 tahun. Mama sama papa ninggalin aku, saking lamanya. Galen gak ingat sama wajah kalian" ujar galen menunduk.

Rindu rasanya, hilang Komunikasi dengan orang tua. Padahal, masih hidup di bumi bersama dengannya namun, beda tempat saja.

"Mah, liat. Anak mama ini udah tumbuh besar" ujar galen tertawa garing mengingat ia selalu cengeng saat berusia 4tahun.

Malam sunyi, terduduk di pinggir jalan semarang. Yang terlihat di rintiki hujan yang tidak ada derasnya namun, gerimis.

Seolah olah, lampu jalan lah yang menyinari dirinya supaya terlihat di dalam kegelapan itu.

"Galen gak kuat ma, Galen udah mengidap penyakit gagal ginjal.

"Galen takut, kalo mama pulang.mama gak liat galen.tapi, liat gundukan tanah yang di hiasi oleh bunga warna warni" lrih galen.

Takut, orang yang ia tunggu selama ini. Tidk bisa melihat dirinya lagi, begitu juga sebaliknya. Galen tidak akan bisa juga melihat ibunya.

"Len, ngapain di sini dingin!" ujar faraz yang entah mana munculnya.

Galen yang semula menundukkan kepalanya, langsung mondongak. Faraz melihat mata sembab milik galen, ternyata. Lelaki yang selalu memberikan motivasi bagi orang lain, kini ia menangis.

Sebenarnya faraz sudah mendengarkan semua ucapan yang keluar dari mulut galen, mulai dari galen duduk di pinggir jalan itu.

Faraz duduk di samping galen.
"Haha, ternyata lelaki yang kasih motivasi bagi orang orang. Bisa nangis juga, haha" ujar faraz tertawa garing.

"Gapapa, kan. Kalo gue nangis. Tapi gak di liat orang" ujar galen, menghapus jejak gerimis yang membasahi wajahnya.

"Mau orang liat lo nangis, atau nggak. Itu hak lo Len, jangan di tahan. Buat nyembunyiin rasa sakit itu berat" ujar faraz.

"Kangen sama alya" lirihnya, faraz mengenal siapa perempuan itu. Perempuan yang galen sayang di dunia ini setelah ibunya.

"Sabar bro, akan ada waktunya" ujar faraz merangkul pundak galen. Dan menyederkan kepalanya di bahu galen.

 SAGARALUNA[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang