~guna punya teman itu, biar dia bisa traktir kita~
-Galen berrnadt affrendt-
Selamat membaca...
Motor sagara sudah sampai di depan rumah milik aluna. Motor sagara berhenti dan aluna pun turun dari motor miliknya sagara.
''Sa, lo mau singgah dulu?'' Tanya aluna melepaskan helm yang ia pakai tadi.
''Emang boleh?''
''Gak! Yah boleh lah, ngapain coba gue ngajak lo?'' Ketus aluna.
Sagarapun turun dari motor miliknya dan mengikuti aluna dari belakang.
Sagara masuk kedalam rumah itu Dan terdapat di dalam rumah itu tempelan tempelan kupu kupu.''Lo suka sama kupu kupu?'' Tanya sagara.
Aluna pun mengangguk mengiakan perkataan sagara.
''Lo duduk di situ dulu, gue manggil papa bentar'' ujar aluna menunjukkan kearah kursi sofa ruang Tamu.
Sagara hanya menurut dan melangkah kearah kursi sofa yang ditunjuk aluna.
Aluna tersenyum kearah sagara, dan melangkah pergi menuju kamar papanya di lantai 2.
Pintu itu terbuka, ia melihat bahwa papanya tidak ada di dalam. Ia melangkah turun dan berjalan kearah sofa yang dimana keberadaan sagara berada di situ.
Ia melihat ternyata papanya dan sagara sudah asik berbincang bincang.
''Papa kapan pulangnya?'' Tanya aluna melangkah mendekati kursi sofa.
''Tadi.''
''Kalian udah kenal?'' Tanya aluna heran saat melihat cara bicara sagara kepapanya. Dan terlalu asik berbincang.
''Udah, kita kenal waktu sagara kedapatan balap liar.'' Jawab andre papanya aluna.
Aluna hanya membentuk mulutnya bentuk o. Seolah olah paham.
''Kalian pacaran?'' Tanya andre.
Aluna langsung panik, dan langsung Melihat sagara yang sedang tersenyum padanya. Seolah olah sagara menunggu apa jawaban aluna.
Andre mengangkat satu alisnya saat melihat aluna seperti was wasan.
''Eng-''
''Iya om, kami ini pacaran.'' Ucap sagara memotong pembicaraan aluna.
Mata aluna membola sempurna, rasanya ia ingin menendang sagara dari bumi ini.
''Ekhem, emang luna bisa pacaran?'' Tanya andre. Pasalnya andre tidak pernah mengizinkan aluna pacaran, biarkan dia yang menjaga putrinya.
Saat mendengarkan ucapan itu keluar dari mulut andre, wajah sagara langsung berubah.
''Maksud om?'' Tanya sagara.
''Tidak! Jika sama kamu, aku perbolehkan aluna pacaran.''
''Wajahnya jangan gitu, jelek.'' Ejek andre. Awalnya andre hanya ingin mengetes 2 orang dewasa di samping kanan kirinya.
''Yaudah lah aluna ganti baju dulu.'' Pamit aluna melangkah pergi meninggalkan papanya dan sagara.
Andre yang melihat kepergian aluna langsung mengalihkan pandangannya kearah sagara.
''Kamu pacarnya kan?'' Tanya andre memastikan. Sagara mengangguk tegas meng iyakan.
''Tolong jaga dia, dia kurang kasih sayang. Karna saya sering bertugas keluar kota. Jadi tolong jangan sakiti putri saya, dan jaga dia'' pesan andre tulus melihat sagara.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGARALUNA[End]
De TodoYok kepoin cerita aku. 🌷🌻 JANGAN MENJADI PLAGIAT. Kalo plagiat semoga rezeki gak nongol. FOLLOW SEBELUM BACA