foto print

705 27 9
                                    

~maafkan semua kesalahanku, jika tidak memaafkanku.aku mohon, jangan perlakukan aku seperti ini~
-sagaraluna-

JANGAN LUPA FOLLOW BESTFRIEND.
VOTE AND KOMEN, JANGAN PLAGIAT KALO PLAGIAT HIDUPNYA PENDEK!!!

sᴇʟᴀᴍᴀᴛ ᴍᴇᴍʙᴀᴄᴀ 🌷👑

Duduk di ruang tamu, yang mati matian menenangkan aluna yang masih memunculkan trauma.

"Lun, jangan nangis lagi" ujar Galen yang berada di kursi seberang sana, yang tampak jauh dari aluna berada.

Aluna memerintahkan dirinya supaya tidak duduk di sampingnya, dan Galen hanya menurut saja.

"Gak!!! Gue gak bisa, rasa sakit di batin gue ini. Seperti ditusuk belati!!!" sentak Aluna melihat kosong kearah lantai keramik rumahnya.

"Banyak orang yang sama kek lo, tapi meraka gak berlebihan" ujar Galen.

Aluna melihat kearah galen.
"Tunjukkin sama gue!!! Siapa yang gak gila kalo dirinya di sentu dengan lelaki lain, secara tidak  gue kenalin. Siapa? Siapa orang nya tunjukkin!!" sentak Aluna.

"Lo bilang berlebihan!? Bangsat lo gilak!!!" tunjuk Aluna kearah Galen.

Marah dalam hati dan pikiran Aluna seperti sudah ingin meledak di depan Galen.

Galen ingin bangkit dari duduknya, dan ingin duduk di samping aluna.
"Jangan berdiri. Dan jangan mendekat!!" sentak Aluna.

"Jangan pernah larut dalam kesedihan luna, walau gitu jalani semua pelan pelan" ujar Galen.

"Gu-gue,UDAH NGEJALANIN SEMUANYA, NGEJALANIN SENDIRIAN!!!" teriak Aluna tersulut emosi

Galen menghela nafas panjang, kasihan sekali melihat Aluna jika seperti ini. Kenapa, kenapa? Batin galen berkata jika ia juga merasakan apa yang di rasakan Aluna.

Trauma sudah ada pada diri Aluna.

"Udah ya lun, kembali sekolah aja" ujar Galen tersenyum melihat Aluna
"Siapa yang buat lo gini?" tanya Galen.

ingin sekali ia dengar jika Aluna sekali ini jujur padanya.

"Gak tau" ujar Aluna.

"BILANG SAMA GUE, KALO INI SEMUA PERBUATAN SAGARA" teriak Galen yang sudah emosi,berapa kali ia di bohongi Aluna.

Deg

Aluna mematung di tempat, dari mana ia tahu jika ini perbuatan Sagara.

"Brani salahin Sagara, jangan nyembunyiin semua kesalahan busuknya. Waktu lo masuk kedalam ruangan kosong di sekolah, lo bilang gak Sagara. Gue tau, itu semua perbuatan Sagara" ucap Galen berkata dengan cepat, seolah olah tidak ada tanda titik.

Marah kepada aluna, salah satu yang timbul di hati Galen. Kenapa Aluna tidak berani mengatakan jika ia terluka sumbernya dari Sagara? Galen benci dengan pembohong.

"Jika lo, selalu berbohong seperti ini, kapanpun masalah lo gak akan selesai" ujar Galen.

Aluna menunduk diam, bungkam di buat  semua ucapan Galen.

______

Kembali sekolah karena bujukan dari Galen, membuat Aluna bangkit dan berdiri gagah untuk menghadapi semua alur hidupnya.

Galen mengatakan.

"Lun, ayo sekolah kembali, nanti kalo lo ga sekolah emang mau ketinggalan yang lain?"

Aluna selalu mengingat ucapan itu, tujuannya hanya ingin menjadi seorang dokter, dan akan fokus kedalam cita-citanya. Tidak ada yang lain.

Bagaimana dengan Sagara? Hatinya tidak akan ada yang berubah, semua masih tentang Sagara.

Aluna berjalan sepanjang koridor sekolah, ia akan menikmati hidup ini.

Srett!!

Tarikan dan dorongan mampu membuat Aluna masuk kedalam ruangan tampak gelap itu.

Bughh!!!

satu dorongan kuat mampu membuat punggung Aluna terasa sakit saat mengenai dinding ruangan itu.

"Arghhh... Sakit" rintih Aluna punggung terasa semakin terasa sakit.

"Kenapa?" tanya Sagara yang berada di dalam ruangan yang sama dengan Aluna.

Cahaya yang menembus jendela ruangan itu mampu menyinari wajah Sagara, sehingga di mata Aluna Sagara menjadi tampak menawan.

"Mata lo!!!" sentak Sagara menunjukkan kearah mata Aluna.

"Sa, a-apa lagi, hiks..." isakan tangis Aluna mampu membuat telinga aluna terasa sakit.

Sagara membuka tas rangselnya dan mengambil beberapa foto, yang ia print. Tapak ada 10 foto yang di pegang Sagara.

"Liat,cantik banget" ujar Sagara menunjukkan foto itu kearah Aluna.

Brakkk!!!

Aluna terjatuh, kakinya seolah olah tidak mampu menopang tubuh nya yang sudah menunduk tadi.

Takut, terkejut. Saat melihat foto yang di tunjukkan Sagara pada dirinya, mampu membuat hati dan dunianya hancur seketika.

Foto itu, foto yang dimana ia berada di dalam club bersama dua lelaki yang sedang menyentuh tubuhnya, dan mencium bibir Aluna.

"Sa, hiks... Aku mohon, bu-buang foto itu" lirih Aluna yang jatuh di bawah kaki Sagara dan menunduk lesuh.

"Cih.. Tangisan murahan mu itu" ujar Sagara meludahi kepala Aluna, bagaikan seekor anjing yang tampak kelaparan kepada sang majikan.

Sagara menyamakan tingginya dengan Aluna, dengan cara berjongkok di depan aluna.

"Mau di buang?" tanya Sagara mencengkram pipi Aluna sehingga Aluna mendongak melihat Sagara.

Aluna mengangguk dengan air mata yang tampak di linangi air mata.

"Ikuti semua perintah gue" ujar Sagara menghempaskan wajah aluna, dan meninggalkan pergi dari ruangan itu.

Aluna tertinggal sendirian di dalam ruangan itu, hining dan sunyi. Rasa sesak di dada semakin menjadi jadi dalam dirinya.

"Hiks... Hiks.. Ayah..." tangis Aluna dengan purau, tampa memperdulikan lonceng masuk kelas sudah berbunyi.

Ia tidak mau semua orang tahu, jika ia pergi ke club. Itu semua atas perintah Sagara, ia juga tidak mau pergi ke club itu, namun. Karena ajakan Sagara yang mampu membuat hatinya senang ia, iakan saja ajakan itu.

_____

Ting

Handphone Aluna berdering, menunjukkan beberapa pesan dari dalam benda pipih itu.

Aluna lantas langsung mengambil alih handphone itu menjadi di tenganya.

Sagara♡

"Sudah lah aku tidak mau, jika kamu menuruti perintah saya. Terlalu kasihan. Saya akan membuang foto itu"  [sagara]

Aluna yang melihat pesan dari Sagara lantas tenang dan tidak takut lagi, ada sedikit dari hati Aluna ragu mempercaya ucapan Sagara.











Jangan lupa vote teman teman.
Btw kalo plagiat hidupnya pendek.

Mau bilang apa sama author????
P

alingan 6 bab lagi bakalan end, plis sabaar yawwww

 SAGARALUNA[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang