Keesokan hari tiba, saat ini Aldo dan seluruh teman temanya beserta para anggota Armament Destroyers sedang berada dipemakaman Lolo.
Aldo menangis, ia sedang berada dipelukan Ashel sekarang. Begitu pun dengan Zean yang sedang ditenangkan oleh Marsha. Sedangkan Onel, Indah memeluknya erat, membantu menguatkan Onel agar tidak terus menangis. Gito sama seperti teman temanya, ia juga sedang bersama Kathrin. Mereka berdua saling menguatkan layaknya sepasang kekasih. Begitupun dengan Ferrel dan Flora, yang sekarang sedang berpelukan dan saling menenangkan.
Disisi lain, Ollan sibuk menangis saja memegang batu nisan yang bertuliskan 'Lolo Sidik Tama'. Sementara Christian hanya terdiam menatap kosong rumah baru milik Lolo itu.
Beberapa menit telah berlalu. Dimakam Lolo, sekarang hanya tersisa para petinggi Armament dan juga Ashel serta teman temannya saja.
"Kemenangan apa kemarin?" tanya Aldo menatap kosong kuburan Lolo.
"KEMENANGAN APA KEMARIN?! KALO PADA AKHIRNYA KITA KEHILANGAN SEORANG TEMAN!" lanjut Aldo berteriak.
Aldo menunduk, lalu ia menjatuhkan tubuhnya dipermukaan tanah. Aldo meneteskan air matanya lagi, ia benar benar tidak bisa menahannya.
"Hikkss.. buat apa kemenangan kemaren itu? kalo lu malah pergi, Lo" ucapnya menangis.
Ashel pun menghampiri Aldo, mencoba menenangkannya.
"Jangan terlarut larut dalam kesedihan, Do" ucap Ashel.
"Gimana gua gak sedih, Shel. Gua bener bener ngerasa gagal jadi pemimpin" balas Aldo.
"Lu gak gag-"
"Jangan sok tau, Shel!" potong Aldo menatap tajam Ashel.
"Lu baru kenal gua, lu gak tau apa apa soal gua!" lanjut Aldo tegas.
Ashel sakit hati dengan omongan Aldo, tetapi bagaimanapun ia harus tetap kuat karena niatnya adalah membantu Aldo untuk tidak merasa bersalah.
Ashel diam saja, ia pun mencoba memegang pundak Aldo. Namun, dengan cepat Aldo pun menangkisnya. Sontak membuat semuanya terkejut termasuk Ashel.
"Aldo! apa apaan si lu?!" tanya Indah emosi.
"LU SEMUAA DIEEAMM!!" teriak Aldo.
"ASHEL CUMAN MAU NENANGIN LU DOANGG! TAPI BALESAN LU KENAPA BEGINI?!" tanya Indah juga berteriak.
"Tadi lu beranggapan kalo dirilu itu gagal jadi pemimpin yang baik, tadinya gua gak setuju sama ucapan lu. Tapi setelah kelakuan lu tadi, kayaknya lu bener. Kalo lu itu emang bukan pemimpin yang baik, lu gak becus!" lanjut Indah penuh tekanan.
"Ndah, sabar hey jangan ngomong gitu" ucap Onel mencoba menenangkan Indah.
Aldo dibuat emosi, ia pun berdiri dan menatap Indah tajam.
"Lu tau apa ha?! LU TAU APAA??!!" tanya Aldo berteriak, serta mencekik leher Indah.
Onel dengan cepat pun langsung mencoba melepaskan cekikan Aldo dari Indah.
"Cukup, Do! Jangan konyol!" ucap Onel.
"Ngapa lu?"
"Do.." panggil Ollan yang sedari tadi hanya diam saja.
Ollan berdiri, lalu berjalan menuju Aldo. Saat ini Aldo dan Ollan sudah saling bertatap tatapan.
"Kalo lu terus begini, gua setuju sama omongan Indah" ucap Ollan datar.
Aldo makin emosi, ia pun langsung melayangkan pukulannya kewajah Ollan.
BUGHH!
Semuanya terkejut. Ollan pun bangkit lagi dan langsung membalas pukulan Aldo itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Armament Destroyers [END]
Teen FictionNama gang motor sangat amat buruk ditempat ini, di cap sebagai brandalan sudah hal biasa bagi gang motor. Kali ini, ada sekumpulan anggota gang motor yang mempunyai nama 'Armamant Destroyers'. Armament Destroyers mempunyai 8 petinggi, salah satunya...