Armament Destroyers [END]

1. KENALAN

Pagi ini, terdapat beberapa anak laki laki yang berjumlah 5 orang sedang balapan. Mereka semua sebenarnya sedang melakukan sebuah perjalanan menuju sekolahnya, yaitu SMA SPADA.

Namun, karena mereka itu adalah anak gang motor yang sering ugal ugalan dijalan, akhirnya mereka berbalapan untuk siapa yang lebih cepat mencapai sekolah.

BRUMM.. BRUMM..

"HAHAHAHA, GUA MENANG KALO BEGINI CERITANNYA MAHH"

Skipp.

Mereka berlima sudah sampai disekolahnya, tepatnya saat ini mereka semua sudah ada berada diparkiran.

"Haha gua menang.. sesuai kesepakatan, lu berlima harus traktir gua nanti jam istirahat" ujar salah satu dari mereka.

"Iya Nel, bawel" balas temannya malas, yang bernama Zean.

Zean Saferius— Wakil pemimpin Armament Destroyers. Memiliki paras tampan, pintar di bidang non Akademik, tubuh yang sedikit atletis dan hobi bermain futsal. Zean adalah laki laki yang netral, ia bisa menjadi seorang yang pendiam, namun ia juga bisa menjadi orang yng sangat ceria.

"Lah, males gitu brok balesnya haha" balas laki laki tadi yang di panggil 'Nel'.

Onel Adrian Vias— Ahli Strategi Armament Destroyers. Suka membuat lelucon yang hanya bapak bapak saja yang tertawa. Bagaimana tidak? lelucon Onel memang cocok untuk humor laki laki yang sudah berumur 40 tahun keatas. Onel suka bernyanyi, walau terkadang suaranya suka fals mendadak.

"Hoki, anjing. Kalo aja tadi lu gak nyiapin motor lu pas dibengkel, mungkin gua yang menang" ucap laki laki lain.

"Lah, kok lu tau Rel?" kaget Onel.

"Liat jabatan lah brok" balas laki laki itu sombong, yang dipanggil 'Rel'.

Ferrel Wardha— Pencari Informasi Armament Destroyers. Manusia paling tengil disini, selalu meremehkan siapapun walaupun ia tahu kalau yang ia remehkan lebih hebat dari dirinya. Farrel laki laki humoris, ia mudah berbaur dan juga tertawa.

"Huftt.." nafas kasar laki laki lain, yang bernama Gito.

Gito Ardittyo— Penasihat Armament Destroyers. Dengan kepintaranya di bidang Akademik maupun non Akademik, dan juga memiliki ketenangan yang cukup bisa menularkan teman temannya yang sedang emosi, Gito benar benar menjadi penasihat yang hebat. Gito yang paling jarang berbicara, namun jika dia sudah berbicara panjang itu tandanya ia sedang sangat serius.

"Udah udah! ayo masuk!" lerai pemimpin mereka, serta mengajak teman temannya untuk pergi meninggalkan parkiran.

Mereka berlima pun pergi meninggalkan parkiran, lalu pergi menuju kelas. Saat dipertengahan jalan, Onel berhenti. Hal itu pun membuat teman temannya kebingungan.

"Kenapa, Nel?" tanya Zean.

Onel yang ditanya itupun hanya menjawabnya dengan menunjukan jarinya ke arah gerbang masuk.