2 Hari telah berlalu setelah kepergian Ferrel. Banyak yang masih merasakan kesedihan, dan banyak yang sudah bisa mengikhlaskan kepergian Ferrel.Flora, manusia yang sangat merasa kehilangan akan kepergian Ferrel membuatnya menjadi seseorang perempuan yang pendiam.
Saat ini Aldo, Zean, Gito, Ashel, Marsha, Indah, Kathrin dan Flora sedang berada disekolah. Seperti anak murid pada umumnya, mereka sedang belajar seperti biasa. Beberapa jam telah berlalu, dan bel istirahat pun berbunyi.
"Flo, yuk kantin" ajak Ashel kepada Flora yang sedang mensandarkan kepalanya dimeja.
Flora tidak merespon, ia hanya diam saja. Marsha pun datang menghampiri ke arah depan Flora.
"Flo, lu gak ke kantin?" tanya Marsha, sementara itu lagi lagi Flora tidak membalasnya.
Ashel dan Marsha menghembuskan nafasnya kasar, "Huftt.. gimana nih, Shel?" tanya Marsha.
Ashel mengangkat kedua bahunya, "Gak tau, Sha. Gua juga bingung" jawabnya.
Diwaktu yang bersamaan, Aldo, Zean dan Gito pun datang.
"Kenapa, Shel?" tanya Aldo.
"Si Flora diajak ke kantin susah banget, Do" jawab Ashel lesuh.
Aldo mengangguk paham, ia pun hendak berbicara namun tiba tiba saja Kathrin menahannya.
"Biar gua aja, Do. Kalian duluan aja, nanti gua sama Flora nyusul" ucap Kathrin.
"Yaudah" balas Aldo, lalu pergi serta menarik tangan Ashel menuju kantin.
Zean, Marsha dan Indah pun menyusul.
"Lu gak ikut?" tanya Kathrin kepada Gito yang sedari tadi hanya diam.
Gito menggeleng, "Enggak" jawabnya datar.
Gito pun berjalan lalu berdiri dihadapan Flora.
"Flo, mau sampai kapan lu begini?" tanya Gito, lagi lagi Flora tidak membalas.
Beberapa detik kemudian, Flora mengangkat kepalanya. Flora pun menatap malas Gito dan Kathrin bergantian.
"Lu semua duluan gih, jangan ganggu gu-"
"Ikut!" tegas Gito memotong ucapan Flora serta mencengkram tanganya cukup kencang sehingga membuat Flora sedikit meringis kesakitan.
"Aws.. sakit, lepas gak!" tegas Flora.
Kathrin yang melihat itu pun khawatir, "Git, lepas! apa apaan si lu?!" tanya Kathrin heran serta sedikit emosi.
"Sorry, makanya ikut ayo ke kantin" balas Gito lalu melepaskan cengkramannya.
Flora memutarkan bola matanya malas.
"Yaudah ayo"
*****
Beberapa jam telah berlalu, saat ini Aldo dan teman temanya sedang berada dimarkas Armament, termasuk Flora yang sedari tadi hanya diam.
Cklek.
Pintu terbuka, menampilkan Christian yang baru saja datang membawa tas tote bag dipundaknya.
"Rame bener ini, tumben" ucap Christian terkekeh.
"Dari mana lu, Chris?" tanya Ollan.
"Rumah sakit"
"Itu tas isinya apaan?"
"Kepo lu" jawab Christian, lalu pergi menuju lantai 2.
"Babi" balas Ollan mendorong tubuh Christian sehingga tas nya terjatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Armament Destroyers [END]
أدب المراهقينNama gang motor sangat amat buruk ditempat ini, di cap sebagai brandalan sudah hal biasa bagi gang motor. Kali ini, ada sekumpulan anggota gang motor yang mempunyai nama 'Armamant Destroyers'. Armament Destroyers mempunyai 8 petinggi, salah satunya...