2 Jam kemudian."Zee, kita harus gimana?" tanya Ferrel.
Zean menghembuskan nafasnya kasar, "Huftt.. gua juga bingung, Rel" jawabnya.
Aldo sudah pulang, sedangkan yang lain masih berada dimarkas. Mereka benar benar bingung harus bagaimana sekarang.
"Gua bakal ngomong ke Aldo, jadi.. lu semua gak perlu terlalu dipikirin" ucap Zean.
"Gua ikut, Zee" pinta Gito.
"Iya, Git"
*****
"Bang.." panggil Aldo kepada Fen.
Fen menoleh, " Kenapa, Do?"
"Menurut lu, sifat pemimpin itu harus seperti apa?" tanya Aldo.
"Kenapa lu nanya begini?" bukannya menjawab, Fen justru malah melemparkan pertanyaan kembali.
"Jawab aja, bang"
"Sifat pemimpin itu menurut gua, gak harus yang terkuat. Menjadi pemimpin itu bukan hanya bermodalkan otot aja, lu harus punya modal lain yaitu otak juga. Dan yang paling penting, pemimpin itu harus berkharisma. Dia harus bisa merangkul anggotanya, dia harus bisa menerima saran serta kritik juga dari anggotanya" jelas Fen.
"Jadi pemimpin itu emang sulit, Do. Tapi lu bisa mudah jadi seorang pemimpin, jika lu lebih menurunkan ego lu. Karena, pemimpin itu tidak selalu benar. Pemimpin juga bisa salah, dan anggotanya berhak menegornya. Lalu, sang pemimpin harus memertimbangkan lagi bersama sama, bukan sendirian."
"Semua keputusan memang berada di pemimpin, tapi.. lu gak bisa asal aja membuat keputusan tanpa berdiskusi terlebih dahulu sama teman teman lu" lanjut Fen.
Aldo mengangguk faham.
"Lu lagi ada masalah ya, Do?" tanya Fen.
"Iya bang, gua lagi ngerasa gagal jadi pemimpin" jawab Aldo.
"Apa yang bikin lu ngerasa kalo lu gagal jadi seorang pemimpin?" tanya Fen, lagi.
Aldo pun menceritakan semuanya kepada Fen.
*****
"Gua khawatir sama Ollan, gua nyari dia ya" izin Onel.
"Iya coba, Nel" balas Zean.
"Ayo sama gua juga" ucap Ferrel.
"Yaudah, ayo Rel!"
"Gua ikut dong, Nel" pinta Indah.
"Aku juga ikut dong, Rel" timpal Flora.
"Yaudah yuk"
"Duluan ya Zee, Git, Shel, Sha, Kath"
"Iya hati hati"
Onel, Ferrel, Indah dan Flora pun pergi meninggalkan markas, untuk mencari keberadaan Ollan.
Diwaktu yang bersamaan, ada sebuah telfon dari handphone milik Marsha. Marsha pun melihatnya, yang ternyata adalah Christian yang menelfon.
Ditelfon.
"Halo.. Chris, kenapa?"
"Lu dimana, Sha?"
"Di markas, sama Zean, Gito, Ashel sama Kathrina"
"Oh, lu bisa dateng gak kerumah sakit? Nachia mau ketemu lu"
"Kapan, Chris?"
"Sekarang"
"Bisa kok"
"Yaudah sini, ajak Zean juga tuh"
"Okee"
KAMU SEDANG MEMBACA
Armament Destroyers [END]
Teen FictionNama gang motor sangat amat buruk ditempat ini, di cap sebagai brandalan sudah hal biasa bagi gang motor. Kali ini, ada sekumpulan anggota gang motor yang mempunyai nama 'Armamant Destroyers'. Armament Destroyers mempunyai 8 petinggi, salah satunya...