13. PECAH?

846 90 5
                                    


Aldo berjalan menuju dalam rumah, dengan wajahnya yang ditekuk.

Cklek.

"Kenapa muka lu? lecek amat" ucap seseorang yang sedang duduk diruang tamu.

"Bang Fen?!" kaget Aldo yang melihat orang itu diruang tamu.

Fen Revan Fipollo— Abang kandung Aldo.

"Lu kapan pulang bang dari Yogyakarta?" tanya Aldo.

"Sekitar dua jam yang lalu" jawab Fen.

"Muka lu kenapa lecek gitu? lagi ada masalah?" sekarang gantian Fen yang bertanya.

Aldo menunduk, mengacak acak wajahnya kasar, "Ya gitu dahh.." jawabnya malas, lalu duduk disamping Fen.

"Coba cerita"

"Lain kali aja bang, gua belom bisa cerita sekarang" balas Aldo.

"Yaudah kalo gitu"

*****

Saat ini, dimarkas Armament Ollan sedang berdiri menatap bingkai yang tertempel didinding markas. Bingkai itu berisikan foto Lolo, yang dimana ia sengaja agar Lolo bisa terus diingat dan dikenang oleh seluruh petinggi dan anggota Armament Destroyers.

Gito datang, "Lolo akan lebih seneng, kalo kita gak terus terusan sedih, Lan" ucapnya.

Ollan menoleh, ia membalasnya dengan sebuah senyum tipis lalu menganggukan kepalanya.

"Lan.. kayaknya ini salah satu efek lu, Christian sama Lolo yang sering ngonsumsi narkotika deh" ucap Ferrel, berdiri.

Ucapan Ferrel membuat Ollan dan Christian terkejut, bagaima bisa Ferrel bisa tahu soal itu. Mereka berdua pun menatap Ferrel.

"Bener kan, gua? Chris? Lan?" tanya Ferrel, menatap Christian dan Ollan secara bergantian.

"Gak ada yang perlu disembunyiin lagi, kita semua udah tau bahkan Aldo sekalipun. Dan, itu semua karena Ferrel sang Pencari Informasi kita." timpal Onel.

"Gua udah obrolin ini semua ke Aldo, kita berdua juga diskusiin ini semua." ucap Zean.

"Apa hasilnya, Zee?" tanya Onel.

Zean jadi pusat sekarang, seluruh mata teman temannya melirik ke arahnya.

"Christian dan Ollan harus berhenti mengonsumsi itu, atau keluar dari Armament" jawab Zean.

"Jadi giman, Chris? Lan?" tanya Zean, namun Christian dan Ollan hanya terdiam saja tak menjawab.

"Gak papa kalo gak bisa jawab sekarang, Aldo ngasih lu berdua waktu selama dua hari buat nentuin semua itu" lanjut Zean.

Christian berdiri, ia lalu berjalan menuju Zean.

"Gak perlu dua hari, gua bisa jawab sekarang" kata Christian.

"Apa jawaban lu?"

"Gua berhenti ngonsumsi narkotika, demi Armament" jawab Christian tegas, membuat Zean, Onel, Gito dan Ferrel tersenyum.

"Ya, gua juga" sahut Ollan.

Zean tersenyum lebar, "Itu pilihan yang tepat, bagus!" puji Zean.

*****

Keesokan harinya pun tiba. Pagi ini harusnya Aldo, Zean, Onel, Gito dan Ferrel bersekolah. Tetapi karena mereka sedikit malas, akhirnya lebih memilih menuju markas Armament dari pada sekolah.

Aksi mereka semua dikehuin oleh Ashel dan teman temannya. Ashel dan yang lain pun bukanya mengomeli, justru mereka malah ikut gabung untuk bolos sekolah di markas.

Armament Destroyers [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang