BONUS CHAPTER | 37.

824 105 26
                                    


MEREBUT KEMBALI KEJAYAAN.

10 Tahun telah berlalu, disuatu ruangan didalam penjara terdapat laki laki yang sedang membakar rokoknya. Tidak lama, seorang polisi pun datang dan membukakan pintu kamar penjara itu.

"Zean, silahkan keluar. Kamu sudah bebas"

.....

"Saya harap, kamu tidak akan pernah mengulangi kesalahan yang kedua kalinnya" ucap polisi itu kepada Zean.

"Siap pak, terima kasih" balasnya.

Polisi itu pun pergi meninggalkan Zean sendirian. Zean lalu hendak pergi dari tempat itu, namun ia mendengar suara pintu kantor polisi terbuka. Zean menoleh, tidak lama sebuah senyuman muncul dari wajahnya.

Disisi lain, seorang polisi juga sedang membawa salah satu narapidana yang sudah waktunya untuk bebas.

"Inget yang saya bilang tadi, jangan pernah kamu ngelakuin hal yang bisa bikin kamu masuk kedalam penjara lagi" ucap polisi itu.

Laki laki itu mengangguk, "Iya pak, siap" balasnya.

"Kalau begitu, saya pamit dulu" pamit polisi itu meninggalkan dirinya sendirian.

Laki laki itu pun hendak berjalan kedepan, namun ia memberhentikan langkahnya ketika ia melihat Zean berada didepannya.

"Zean?!"

Zean tersenyum, lalu ia pun berjalan menghampiri laki laki itu. Sesampainya disana, Zean langsung memeluk laki laki itu.

Zean tertawa didalam pelukan itu, "Haha, gua gak nyangka kita bebas bareng, Chris" ucapnya disela sela pelukannya.

Laki laki yang Zean peluk itu adalah Christian. Christian tersenyum lalu ia membalas pelukan Zean itu.

Skip.

Zean dan Christian sedang berjalan entah kemana tujuannya. Christian melihat warung, ia pun hendak pergi kesana terlebih dahulu.

"Gua ke warung dulu, Zee. Mau beli rokok" ucap Christian lalu pergi meninggalkan Zean untuk pergi menuju warung itu.

Zean hanya diam saja, ia pun menunggu Christian untuk kembali. Namun, diwaktu yang bersamaan tiba tiba saja ada mobil yang datang menghampiri dirinya. Zean kebingungan, tetapi ia hanya diam saja. Tidak lama, pemilik mobil itu keluar menampilkan seorang perempuan cantik yang tersenyum ke arahnya.

Zean membulatkan matanya, ia benar benar terkejut bahwa dihadapannya sekarang adalah Marsha dengan penampilannya sekarang yang sangat mewah.

"Haii.." sapa Marsha tersenyum manis, sementara itu Zean masih terdiam saja tanpa membalas sapaan Marsha.

Marsha pun berjalan menghampiri Zean. Saat ini mereka sudah saling berhadapan depan depanan, senyum Marsha yang manis itu tetap muncul dari wajahnya memandang sosok laki laki yang sudah sangat lama ia tunggu.

"Gua udah nunggu hari ini sejak 10 tahun yang lalu" ucap Marsha lembut.

"Akhirnya, lu bebas juga" lanjut Marsha yang matanya mulai berkaca kaca.

Zean tidak membalas, namun ia pun langsung memeluk erat tubuh Marsha. Tangis Marsha akhirnya pecah saat tubuhnya dipeluk oleh Zean itu.

"G-gua kangen, Zee.. hikss.." tangis Marsha didalam pelukannya.

"Gua janji, gua gak akan ninggalin lu lagi, Sha" balas Zean lalu mengeratkan pelukannya.

Beberapa detik kemudian, mereka pun saling melepaskan pelukannya. Marsha mengelap air matanya itu, lalu ia mencoba menatap wajah Zean. Namun, ia salah fokus dengan seseorang yang berada dibelakang Zean itu. Marsha menyipitkan matanya untuk memperjelas penglihatannya itu, sedetik kemudian matanya langsung membulat karena terkejut.

Armament Destroyers [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang