Part 2

97 8 0
                                    

" jangan di ulangi lagi ya dek, cici khawatir banget sama dede "ucap Shani dengan suara yang bergetar menahan tangis.
( sebelumnya )

Lanjutt

" iya Ci ga janji " kata Gita yang mendapat cubitan pipi dari Kak mpen
Hingga Gita pun merengek seperti anak kecil.

" iiiihhh Ci shani Kak mpen cubit aku " sambil memeluk Ci shani
Dan sang kakak bukannya berhenti malah tambah gemess sama adeknya.

" Mpen udah iihh liat nih pipi adeknya jadi merah " ucap Ci shani sambil menatap ke Feni.

" maaf Ci soalnya bocil gemes banget" kata Feni sambil muka gemes.

Sedangkan Gita yang di bela sama Cicinya malah menjulurkan lidahnya ke Feni tanpa sepengetahuan Cicinya
Alhasil bikin Feni tambah gemas sama dia.

" ohh iya dedek pasti capek kan, gimana kalo istirahat dulu udah malem juga lanjut besok lagi ngobrolnya " ucap Gracia yang melihat mata Gita lelah.

" iya istirahat dulu dedek ayok Cici anter ke kamar " ucap Shani
Yang hanya di balas anggukan oleh Gita.

" dasar kulkas " kata Kak mpen
Yang di balas juluran lidah sama Gita
Gracia pun ikut berdiri bergandengan menuju ke tangga untuk ke kamar masing - masing.

Kamar mereka ada di lantai dua, ditengah ada kamar Gita samping kanan kamar Ci shani samping kiri Gita kamar Ci gre dan kamar Feni berada di samping kamar Gracia.

" yasudah masuk gih dek jangan lupa bersih - bersih dulu ya " kata Shani sambil mencium seluruh muka gita di ikuti oleh Gracia dan Feni juga, dan sang korban yang di cium sudah pasrha ketika mukanya harus jadi sasaran kakak - kakaknya.

* untung sayang * kata Gita dalam hati.

Setelah itu mereka pun masuk kamar masing - masing.

Ketika Gita memasuki kamarnya ia tersenyum karna ini ke 3 kalinya ia memasuki kamar yang bernuansa putih dan abu2 itu  ( gita si penyuka warna gelap ya guys ) ia mengelilingi kamarnya yang rapi dan bersih, setelah itu ia langsung bersih - bersih dan menuju ke kasur king size miliknya.

Setelah merebahkan dirinya, ia tak langsung tidur melainkan menelpon seseorang...

Tuutt... Tuuttt.. Tuuut
Sambungan telpon terhubung

" hallo " ucap Gita

" hallo gits, tumben lo telpon malem - malem ada apa nihh? " ucap orang di seberang telpon

" gue udah ada di Indonesia nih " kata Gita

" apaaaaa!! Kapan, kenapa ga bilang, tau gitu gue juga balik gits gits " balas orang itu

"  gue juga ngedadak pulangnya, yaudah balik aja sini cepet kita pindah sekolah " kata Gita dengan entengnya
" oke siap tunggu gue ya gits " kata orang itu

"Hemm, oke " singkat Gita
" ohh ya anak - anak yang lain gimana apa mau di hubungi juga biar mereka tau kalo lo balik ke Indonesia " kata orang itu

" gausah biar nanti aja sekalian pas masuk sekolah " larang Gita
" oke deh besok gue ke Indonesiaaa " kata orang itu setenga berteriah karna senang

" Helismaaa bisa ga usah teriak kan " kata Gita yang kesal karna suara eli yang nyaring.

Ya itu adalah Helisma Diningrat ( di panggil eli ), teman Gita yang juga di Jepang ketika menduduki kelas smp sampai sekarang menjadi salah satu teman terdekat Gita, ia yang selalu berada di dekat gita dengan sifat yang sangat super aktif itu.

" udah dulu Lii gue mau istirahat " imbuh Gita

" okeee sahabatku see youuuuu " ucap Eli girang

Sedangkan Gita ia langsung mematikan ponselnya tanpa membalas ucapan dari sahabatnya itu, dan melemparkan handphone nya ke sembarang arah ( untung gede tu kasur ) dan Gita pun langsung memejamkan matanya untuk istirahat.

Skiippp

* Pagi hari

Si sulung yang bangun terlebih dahulu langsung turun ke bawah untuk menyiapkan sarapan bagi adik - adiknya, ya meskipun sudah ada para bibi yang masak tapi terkadang.

Shani yang turun tangan langsung, apalagi sekarang ada Gita yang baru pulang dari Jepang jadi dia memasak spesial untuk adik bungsunya itu
Ia tau Gita itu paling suka udang sambalado jadi dia memasak itu meskipun nantinya ia harus menyuapi Gita yang paling anti makan menggunakan tangam sendiri, bukan karna manja ya tapi Gita ga tau cara mengupas udang meskipun sudah di ajari oleh kakak - kakaknya tapi itu tidak membuat kakaknya terbebani tapi malah senang karna Gita bisa bergantung pada mereka ( dimata ke tiga kakaknya Gita ini masih di anggap anak kecil yang lucu dan gemaashhh padahal maahhh....).

Skipp

Setelah Shani selesai memasak ia langsung menuju ke kamar adik - adiknya untuk membangun kan mereka.

Pertama shani ke kamar Feni terlebih dahulu, Feni tipe orang yang bisa dibilang cepat ketika di bangunkan.

Tok.. Tok.. Tok..
Ketuk Shani pada pintu kamar adik pertamanya
Tak lama pintu pun terbuka dengan Feni yang masih setengah merem sambil membuka pintu.

Shani pun langsung mencium Feni dan mengelus rambut Feni dan langsung menyuruh Feni untuk siap - siap dan langsung turun ke meja makan jika sudah selesai.

Feni pun hanya mengangguk sambil tersenyum dan langsung masuk lagi untuk bersiap - siap tak lupa menutup pintunya lagi.

Shani pun pindah ke kamar adik keduanya yang agak susah jika di bangunin.

Tok... Tok... Tok
Ketuk Shani yang tak ada respon
Alhasil Shani langsung membuka pintu kamar adiknya dan langsung masuk kedalam.

Terlihat adiknya Gracia yang masih setia dengan guling didekapnya dan selimut yang menutupi dirinya tanpa terusik sedikitpun.

Shani langsung membuka tirai jendala agar sang mentari masuk menyapa sang mpu yang masih setia tertidur itu, setelah itu Shani pun langsung menuju ke kasur king size milik adik itu.

Shani menggoyangkan tangannya ketubuh sang adik untuk membangunkannya tapi itu tidak membuah kan hasil.

Shanipun langsung mendudukkan Gracia karna itu cara terkahir yang di lakukan Shani ketika Gracia tak kunjung bangun.

" Gree ayo bangun udah jam set 7 loh katanya ada sift pagi " ucap Shani
" mmmmmh,,, 5 menit lagi ci " gumam Gracia

" cepet bangunn. Ga ada 5 menit 5 menit kamu selalu gitu, ayo bangun gre " ucap Shani yang sudah agak kesel karna Gracia masih merem meskipun sudah dengan posisis duduk

" iya ci iya " ucap Gracia yang langsung turun menuju kekamar mandi dan langsung bersiap - siap

Dan Shani pun keluar dari kamar Gracia tidak lupa ia menutup pintu kamar adiknya itu.

Setelah itu shani menuju ke kamar adik bungsunnya yang sudah di pastikan sang adik pasti belum bangun dari tidur lelapnya..

Shani sudah berasa di depan pintu kamar si bungsu
Iya langsung saja masuk setelah mengetuk pintu terlebih dahulu karna shani tau gita tidak akan bangun sama seperti Gracia tapi cara membangun kan Gita itu lebih mudah dikit 🤏 segini guys...

* oke giliran bangunin dedek * ucap shani dalam hati.











Okee segitu maaf jika membosankan
Atau apalah ituu
Mohon di maklumi

Jangan lupa vote dan commentbya guys ya

biarkan aku sajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang