Part 8

73 7 1
                                    

Setelah melihat Gita turun dari tangga, Shani langsung meletakkan bukunya dan mengalihkan perhatiannya pada Gita

Lanjuttttt

" sini sayang " ucap shani sambil menepuk Sofa panjang

Gita langsung duduk didekat cicinya dan Shani langsung memeluk Gita dari samping

" kenapa cici" ucap Gita

" dedek beneran gapapaa kan sayang, perasaan cici ga enak banget tau dek "

" takut dedek nyembunyiin sesuatu dari cici gitu " cemas Shani

" itu mah perasaan cici aja, buktinya dedek gapapa ci "

" kalo emang kenapa - napa gabakal ada di sini pasti di rumah sakit tuh " jawaban Gita berhasil membuat cicinya memandang Gita dengan tatapan tajamnya

" eeehhh becanda ciii " ucap Gita tertawa pelan

" kalo ngomong tuh di saring " kesal Shani

" iya maaf ci " balas Gita

" lain kali jangan begitu lagi ya dek, cici khawatir liat kamu tiba - tiba ngebut begitu " Shani

" iya ci, asal mereka ga ngincer kakak sama cici aja " balas Gita

" emang tadi kamu ngeliat mukanya dek?? " tanya Shani

" nggak ci keburu lampu merah lagi, jadinya ngga ke kejar tu mobil " bohong Gita

* maaf ci aku bohong sama cici, biar ini menjadi urusan ku * ucap Gita dalam hati

" yaudah tidur yuk ci, cape banget tau " Gita mulai merasa badannya ga enak

" yaudah yuk " balas Shani sambil berdiri

Setelah sampai didepan kamar Gita, Gita langsung mencium dan memeluk Shani

" good night cici " ucap Gita setelah melepas pelukan itu

" good night dedek sayang .... Muach " balas Shani tak kalah sweet

Setelah itu mereka masuk ke kamar masing - masing
Gita langsung mengunci kamarnya karna di rasa efek dari pukulan itu sudah mulai mengeluarkan efek samping

" huhhhhh..... Ga enak banget rasanya ini badan "

" bawa tidur aja deh siapa tau besok udah gapapa " ucap Gita

Gita mulai merasa badannya panas dan perutnya nyeri, ia lupa meminum obat pereda nyeri

Skippp

Jam 01.00 Gita merasa badannya sakit bukan main, ia mual dan pusing badannya panas tinggi

Tapi ia mencoba untuk menahan semuanya, ia tahan sendiri dan sengaja tidak memberitahukan kakak - kakak nya agar tidak khawatir akan ke adaannya

Ia langsung meminum obat pereda nyeri dan penurun panas setelah itu ia melanjutkan untuk tidur

Setelah pagi menyapa, Shani yang sudah bangun dari tidur melakukan rutinitas paginya seperti biasa

Ketika Shani sudah membangun kan adik ke 2 dan ke 3 nya, ia berlalu untuk ke kamar adik bungsunya

Tok... Tokk... Tokkk

Ceklek.... Ceklek

Shani mencoba membuka pintu kamar sang adik, tapi tidak bisa

Shani bingung biasanya Gita tidak pernah mengunci pintunya dari dalam

Ia khawatir adiknya kenapa - napa jadi Shani terus menggedor pintu kamar adiknya sambil terus memanggil nama Adiknya

biarkan aku sajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang