Part 13

179 15 1
                                    

" dedek gapapa kok ci, cici sabar ya " kata mereka berdua dan dibalas anggukan oleng Shani.







Lanjuttt






* malam hari

" eughhhhh " lenguh Gita, ia mulai sadar dari pingsannya

" ssstttt... " Gita langsung melihat tangannya yang kembali di infus dan ada luka baru di bekas infusan lama, Gita melihat sekitar tapi tak ada para kakaknya .

" dedekk " ucap Shani yang baru masuk ke ruangan sang adik, ia langsung menuju ke brankar Gita
Dilihatlah Gita yang tengah menyandarkan bandannya pada kasur
Setelah itu Shani langsung memeluk sang adik erat, ia cium wajah Gita berkali - kali
Gita hanya tersenyum, masih ada rasa bersalah di hatinya itu

" dedek gapapa sayang,, ada yang sakit?... Sebentar ya cici panggil dokter dulu " kata Shani ketika ingin berdiri tangannya di tahan oleh Gita

" udah cici disini aja, dedek gapapa kok ci" ucap Gita

" yaudah kalo dirasa ga enak bilang sama cici ya sayang " kata Shani yang di balas anggukan saja oleh Gita

" kak mpen sama cige mana ci ? " tanya Gita, pasalnya ia tak melihat ke 2 batang hidung sang kakak

" ohhh cige di telpon katanya ada pasien yang harus oprasi sekarang dek, kalo kak mpen ada klien dadakan jadi mereka buru - buru perginya "

" kak mpen sama cige minta maaf juga karna ga bisa nunggu dedek sampe siuman " kata Shani

" iya gapapa ci santai, kalo cici ada kerjaan gapapa kok ci tinggalin Gita disini " suruh Gita ke Shani

" nggak cici mah bos jadi tinggal nyuruh kak Sisca aja deh buat ngurus kantor " kata Shani yang hanya mendapatkan balasan senyum dari Gita

Tiba - tiba tak ada percakapan di antara keduanya
Gita yang pikirannya sibuk memikirkan kejadian disaat dirinya sebelum tak sadar kan diri

Sedangkan Shani sibuk memandang wajah ayu nan teduh dari sang adik, tak terasa air mata Shani di buat mengalir lagi akan senyum teduh sang adik

* huhhhh..... Tenang banget tau dek ngeliat senyum kamu itu * kata Shani dalam hati
Gita langsung tersadar dari lamunan nya iya melihat sang cici yang mengusap air matanya

" ciciii "

" iya sayang "

" disininya cici pasti sakit kan " kata Gita sambil menunjuk hati sang Cici

" nggak sayang kata siapa sih dek " balas Shani

" sakit banget ya ci sampe cici tiba - tiba nangis lagi, maaf ci omongan dedek udah kelewatan " kata Gita ter tunduk

" heyy... Enggak dek, cici gapapa beneran, tadi sih emang kesel karna dedek ngomongnya jelek banget sekarang nggak kok " balas Shani sambil menangkupkan tangannya pada pipi Gita

" bilang sama dedek, gimana cara nyembuhin luka di hati cici, dedek bener - bener minta maaf ci, mau dedek peluk atau cium atau yang lain penting luka di sininya cici ga sakit lagi " pinta Gita

" uhhhh sweeet banget dedeknya cici ini " kata Shani yang terharu akan ke ke sweetan Gita

" cici beneran gapapa dek, mmmmm...tapi kalo dedek tetep maksa, gimana biar cepet sembuh dedek cium cici yang banyak " suruh Shani

Gita langsung mendekat kan wajahnya pada shani ia langsung mencium seluruh wajah Shani di mulai dari dahi, ke dua alis, kedua mata,kedua pipi, hidung, bibir dan terakhir dagu Shani

biarkan aku sajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang