Part 11

161 14 1
                                    

* bangun sayang cici hancur ngeliat dedek kayak gini * ucap Shani dalam hati.

Lanjut



" Mpen.. Ge... Istirahat dulu gih biar cici yang jaga dedek " suruh Shani

" emang gapapa ci " tanya Feni pasalnya ia memang butuh istirahat

" gapapa mpen besok juga kalian kan harus kerja, biar ga semua sakit nanti dedek sedih kalo kalian sakit " bujuk Shani

Ahirnya mereka berdua menuju ke kamar sebelah untuk istirahat ( kamarnya ada 2 ya guys ) ya ruangan yang dipilih oleh Shani adalah ruangan dengan VVIP jadi mereka bisa leluasa untuk tidur di mana saja

Setelah itu Shani langsung menduduk kan dirinya tepat di samping ranjang Gita

Iya menggenggam tangan Gita dengan lembut takut menyakiti adiknya

" udah ya dek cukup kali ini aja dedek bikin cici sakit, hati cici sakit dek ngeliat kamu ga berdaya gini " ucap Shani dengan air mata yang sudah mengalir

" jangan gini dek, jangan memilih jalan dimana dedek mau ninggalin cici, kamu belahan jiwa cici, dunianya  cici, kamu segalanya bagi cici "

" jangan lama - lama ya sayang tidurnya, cici kangen suara kamu, ayo peluk cici, cium cici jangan diem gini " pecah sudah tangis Shani

Ia seperti orang yang hilang arah, menangis tiada henti
Di usapnya lembut surai Gita dengan penuh kehangatan

Ia tatap wajah adiknya yang damai akan mimpinya, tenang sekali melihat wajah Gita

Hingga Shani tertidur karna terlalu lama menangis dengan satu tangganya menggenggam tangan Gita dan tangan lainnya untuk menjadi bantalan kepalanya

Di tengah malam jam 00.00 kini ada lenguhan halus dari atas brankar rumah sakit

" uhhhgggg...essstt" ia meringis pelan

Ia mencoba menetralkan pandangannya ke setiap sudut ruangan, hingga pandangannya terpaku pada satu orang yang tertidur dengan posisi yang kurang nyaman

Ya Gita sadar, dan sekarang ia merasa bersalah karna membuat kakak - kakaknya khawatir

" maafin dedek ci " ucap Gita mengeluarkan air mata
Jarang - jarang Gita mengeluarkan air matanya

Ia mencoba menggerakkan tangannya yang digenggam oleh sang cici
Ia mencoba menggeser badannya sedikit agar bisa melihat sang cici dengan puas

Ketika Gita menggerakkan badannya iya tak sengaja menarik tangan Shani sehingga Shani di buat kaget oleh tarikan Gita

" ehhh dedek " ucap Shani ngelag

" maaf ci, cici pasti kaget ya " ucap Gita tak enak karna membangunkan cici nya

" nggak sayang gapapa, adek mana yang sakit hemmm, mau cici panggilin dokter dek? " tanya Shani sambil melihat Gita dari atas ke bawah

Gita hanya menggelengkan kepalanya
Ia hanya merentangkan tangannya yang sedang di infus meminta sang cici untuk memeluk dirinya
Shani langsung mendekap erat tubuh sang adik dan mengelus kepala sang adik lembut

Sedangkan Gita ia sudah menangis di pelukan sang cici

" hikss... Maaf ya ci udah bikin cici dan kakak khawatir, pasti cici shock denger dedek begini iya kan "

" nggak sayang dedek ga salah kok, tapi janji ya jangan di ulangi lagi, cici ga bisa ngeliat dedek begini " ucap Shani

" iya ci " setelah itu Gita melepaskan pelukannya pada Shani

biarkan aku sajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang