Part 25

162 17 1
                                    

Gita mengangguk kan kepalanya dan langsung pegi dari sana.

Lanjut





Gita tak langsung pulang melainkan pergi ke kantor sang cici, ia tau jika cicinya itu pasti marah karna pagi ini ia tak memberikan apa yang cicinya minta

Ia akan menjemput sang cici, tapi sebelum itu Gita berhenti ke tempat makanan manis dan memesan kan makanan untuk sang cici.

Setelah memesan cake dan minuman Gita langsung menuju ke kantor sang cici, sesampainyadi kantor Gita mendapatkan banyak tatapan tanya dari para karyawan kantor,

" itu siapa tamu penting kah? " tanya salah satu pegawai

" auranya mantep banget " kata karyawan satunya, Gita tak menghiraukan itu.

Gita langsung menuju ke ruangan Shani, ia tau dimana tata letak ruangan di kantor itu, ia tau semua tempat yang di tempati para kakak - kakaknya.

Gita mengetuk pintu terlebih dahulu

Tok.. Tookkk... Tookkk

" masuk " ucap Shani dari dalam

Ceklek....
Pintu terbuka  dan Gita langsung masuk kedalam ruangan Cicinya itu
Sedangkan Shani masih belum mendongak kan kepalanya, ia masih fokus pada laptopnya

" ekhemmmm " Gita mencoba mengalihkan atensi sang cici
Benar saja Shani langsung mendongak kan kepalanya

Awalnya Shani tersenyum, tapi ketika ia ingat kejadian tadi pagi dirinya langsung menghilangkan senyumnya dan dirubah dengan wajah datarnya

Gita mengunci ruangan Shani terlebih dahulu setelah itu Gita juga menaruh makanan di meja Shani

Setelah itu Gita langsung menghampiri sang cici

" Ciii " panggil Gita

" hemm " Shani hanya menjawab tapi ia tetap fokus pada laptopnya

" maafin dedek ciii " kata Gita lagi dengan mencolek - colek lengan Shani

" ga ada salah juga " kata Shani dengan ketus

" ada ciii, ada " balas Gita dengan menghentak - hentak kan kakinya

" apa? " tanya Shani, kini Shani sudah mengalihkan pandangannya pada Gita

" karna tadi dedek nggak mau cium cici, padahal kan cici tau kalo itu lagi di luar jadi dedek nolak deh ci " jelas Gita dengan wajah kusutnya

" lah emang kamu nya aja yang gamau di cium cici " Shani masih ingin mengerjai Gita, padahal ia sudah tak sabar ingin mencium bibir Gita yang manyun di depan nya

" nggak ci beneran dedek mau kok tapi jangan di luar lah ci " kata Gita yang sudah beranjak untuk menjauh dari Shani

" mau kemana? " tanya Shani mencekal tangan Gita dan melihat  Gita ingin menjauh dari hadapannya

" sofa " balas Gita singkat

Shani dibuat bingung, ia yang marah kenapa sekarang malah adiknya yang marah balik

" kenapa ke sofa? Kenapa ga disini aja " kata Shani

" ya cici enak duduk lah aku berdiri mulu dari tadi, tawarin duduk kek apa kek gitu " kata Gita

" apa? Aku?  mulai kapan manggil aku gitu " tanya Shani dengan menaik kan satu alisnya

" iya maaf dedek maksudnya " jawab Gita pasrah

biarkan aku sajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang