Part 14

170 14 1
                                    

Setelah itu Gita bangun dari tidurnya dan pergi ke ruang rahasianya.
Di dalam lemari Gita ada tombol yang bisa membuka ruangan rahasia itu, tidak ada yang tau karna sang ayah tak memberitahu orang lain, yang tau hanya Gita opa dan ayah Gita saja.


Lanjutt





Setelah itu Gita langsung masuk keruang rahasianya
Disana sudah ada berbagai macam alat
Ada komputer untuk meng hack, alat musik, ada alat untuk uji lab, dan ada juga senjata dengan berbagai macam model

Ia memilih duduk di depan komputer, tangannya lihai ketika memencet tombol - tombol di komputer itu

( gita ini meskipun masih Sma tapi ia sangat jenius, ia anak yang cepat tanggap dan mau belajar sesuatu hal yang baru, dari ke empat bersaudara kejeniusan Gita yang paling unggul di bidang apapun, makanya ia bisa dalam segala hal karna ke jeniusan Gita ). Balik ke topik😅

Setelah merasa bosan dengan komputernya, ia memilih keluar dari ruangan tersebut
Gita melihat jam menunjukkan pukul 00.00, ia tak bisa tidur ntah kenapa.

Gita membuka jendela kamarnya, ia memilih menghabiskan waktu dengan duduk di balkon kamarnya

Suasana yang tenang, sunyi dan langit di hiasi oleh bulan dan bintang
Angin malam yang sejuk sejenak menenangkan untuk pikiran Gita

Ia duduk menengadah kelangit dengan tangan yang ia lipat di depan dada
Ia tatap langit indah itu, pikirannya melayang ntah kemana

" jika nanti aku harus pergi meninggalkan mereka, tolong redakan sedih mereka, tolong jaga mereka, kembalikan senyum itu dan jadikan aku salah satu bintang ter indah itu! agar mereka bisa melihatku dikala mereka rindu " ucap Gita sendu

" tapi aku mohon jangan sekarang untuk aku pergi, karna tugasku belumlah terlaksana, aku masih ingin menikmati pelukan dan ciuman hangat mereka, aku masih ingin melukis cerita indah di hidup mereka, aku ingin memberitahukan pada semesta sebesar apa syukurku memiliki mereka "

" mereka bilang aku adalah belahan jiwa mereka tapi bagiku mereka adalah hidupku, jika ada satu saja yang terluka sedikit maka aku yang lebih merasakan sakit, jika mereka menangis aku yang paling merasakan sesaknya, jadi ku mohon tuhan jaga mereka dari sana dan biarkan aku yang menjaga mereka dari sini dengan caraku sendiri "

" maaf jika jalan yang ku pilih adalah jalan penuh kekejaman, biarkan karmanya aku yang menanggung jangan berikan pada orang - orang yang aku kasihi, mereka tak bersalah aku yang bersalah, tolong jangan "
Kata Gita di akhiri dengan helaan nafas lelah dengan semua hal yang ia tanggung

( gita adalah tipe yang susah menangis di depan banyak orang, tapi ia akan menjadi orang ter rapuh ketika sendiri )

Setelah dirasa cukup ia berdiri, ia kembali masuk ke kamarnya, ia tak langsung tidur tapi memilih keluar dari kamarnya.

Ia membuka satu persatu kamar sang kakak, untuk melihat mereka yang tengah ber istirahat

Setelah itu Gita kembali ke kamarnya dan memilih untuk meng istirahatkan badannya

* pagi hari

Jam menunjukkan pukul 6.30 dimana empat bersaudara itu sudah ada di meja makan, mereka memulai sarapan pagi dengan tenang dan jangan lupakan Gita yang makan harus di suapi padahal tangan yang cidera sebelah Kiri

Awalnya Gita menolak halus ketika ingin di suapi karna bagi Gita itu tidak menghambat ia untuk makan, apalagi sekarang Gita sudah tidak menggunakan penyangga tangan jadi ia sudah leluasa untuk meluruskan atau melipat tangannya

Tapi apalah daya ia tak bisa membantah permintaan sang kakak, yang kekeh dengan ia harus di suapi.

Setelah makan mereka semua bersiap untuk melanjutkan aktivitas masing - masing dimana sang kakak pergi bekerja sedangkan Gita? Ia tidak di izinkan keluar rumah alasannya karna lusa ia akan sekolah jadi ia di perintah untuk istirahat

biarkan aku sajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang