Part 1

274 23 4
                                    

* Malam hari

Jam 19.00 di Bandara ada seorang wanita yang baru saja turun dari pesawat, ia sedang menunggu anak buahnya untuk menjemput dirinya.

Sudah 14thn lamanya ia meninggalkan indonesia, dan sekarang saatnya ia kembali untuk menjaga orang - orang yang sangat berarti baginya.

Ya dia adalah Gita si bungsu Danendra yang kembali dari Jepang setelah sekian lama, ia besar di Jepang ( tapi maaf nih ya aku gatau bhs Jepang jadi jangan berharap ada bahasa jepangnya ya hehehee) ia rela pergi untuk belajar bela diri dan juga menjadi hacker handal ( gita ini serba bisa guys ) ia rela jauh dari kakak - kakaknya, rela menahan rindu dan sekarang waktunya untuk ia kembali.

Ya gita tidak memberitahu para kakaknya jika ia pulang ke Indonesia, ia ingin memberikan suprise untuk mereka.

Ketika Gita sedang menunggu jemputan ia sengaja mematikan handphone nya ya karna dia tau pasti  kakak - kakaknya akan menelepon dirinya, ia sengaja tidak meng aktifkan handphone nya agar kakak - kakaknya mengira ia sibuk padahal mah balik kampung guys heheh..

Setelah 30 menit menunggu datanglah anak buah Gita,

" malam nona gita, maaf saya terlambat karna jalanan macet " ucap sang anak buah gita yang bernama Bastian ( salah satu kepercayaan gita )

" iya "  jawab gita si irit bicara

" apakah nona ingin langsung ke manshion non, atau masih ingin mampir ke tempat lain " ucap Bastian

" langsung pulang Bass, saya tidak sabar untuk bertemu  kakak saya " kata gita

" siap non mari " tunjuk Bastian agar Gita berjalan terlebih dahulu

Gita langsung berjalan menuju mobil mewah yang terparkir didepan Bandara, sesampainya di depan mobil ia langsung masuk dan mendudukkan  dirinya di balakang.
Gita yang lelah selama perjalanan ke Manshion ia pun tertidur.

Setelah perjalanan selama 1 jam akhirnya Gita sampai di depan Rumah yang terbilang paling besar, paling mewah dan paling bagus di antara yang lainnya, dan Gita pun di bangunkan oleh Bastian.

Setelah menyiapkan diri di dalam mobil Gita pun turun dengan hoodie hitam celana cargo panjang tak lupa masker dan kaca mata hitamnya ( si paling misterius ) , ya Gita sekarang berada di depan pintu rumah mewah itu.

Jam menunjukan pukul 20.30 dimana para kakaknya sudah datang dari kegiatan masing - masing, Gita sudah tak sabar pun langsung memencet bel rumah dengan berkali - kali  tak lama kemudian terdengarlah suara nyaring dari dalam rumah

" siapaa? " ucapnya setengah berteriak
Tapi tak ada jawaban dari luar dan terus saja memencet bel berulang kali

Hingga pintu terbuka dengan 3 orang wanita dengan muka memerah karna agak marah dan muka kaget dan juga mata yang berkaca - kaca ( bisa dibayangin sendiri lah ya).

Sang empu yang memainkan bell hanya menunjukkan jari ✌ sambil biang

" hallo cici kakak " ga ada dosa baget si Gita gita ini

Sedangkan sang kakak pun masih diam berdiri mencoba mencerna apa ini mimpi atau nyata.

Hingga tiba - tiba Cigre yang memeluk erat gita terlebih dahulu sambil menangis sejadi - jadinya dan di susul oleh kedua kakaknya yang lain.

Mereka pelukan ber empat di depan pintu sambil meluapkan rasa rindu yang di pendam sekian lama, ya meskipun meraka bisa menjenguk adik mereka ke Jepang tapi rindu itu selalu ada dan mereka menangis tanpa mengeluarkan kata apapun.

Sedangkan Gita dia hanya meneteskan air mata saja ga kayak kakaknya yang sampe keluar ingus ( hehehe ) Gita ini tipe yang ga bisa nangis di tempat terbuka jadi ia hanya nangis dikit guys 🤏 .

Setelah itu mereka melepas pelukan hangat yang telah lama dirindukan itu, dengan gita yang masih di kelilingi oleh ketiga kakaknya
Gita yang merasa di tatap tajam oleh kakak pertamanya hanya bisa tersenyum tanpa dosa dan ya Shani menatap tajam Gita karna Gita tidak mengabari para kakaknya jika ingin pulang ke Indonesia.

" iiiihhh dedeekk kenapa ga ngasi tau cici kalo mau balik ke Indonesia " ucap Ci shani

" mana ga ada kabar udah tiga hari, kak mpen kan khawatir dedek " kata kak mpen menambahi

" Ci gre kira dedek marah sama kita, karna kita ga jadi ke Jepangnya, ehhhh tau - tau dedek udah di sini aja " kata Ci gre tanpa melepaskan pelukannya dari Gita.

Sedangkan Gita ia bingung harus menjawab yang mana terlebih dahulu sedangkan kakak - kakaknya ini jika sedang marah melebihi singa betina ( maaf ya kak ya😁😁) jadi Gita pun mengeluarkan keimutan nya agar kakak - kakaknya tidak marah kepadanya .

" iihhh Cici sama Kakak bukannya dedek di suruh masuk dulu malah di kasi pertanyaan, mana tiga - tiganya lagi☹️ terus Gita harus jawab yang mana dulu coba😢 " kata Gita sambil menatap dengan mata yang pura - pura ingin menangis.

" semuanyaa!😠 "  ucap ketiga kakak Gita secera bersamaan
Hingga membuat sang adik agak reflek kebelakang karna kaget sambil memegang dadanya.

" huffttt oke oke, tapi boleh masuk dulu ga aku cape tau Ci Kak" ucap Gita memelas.

Setelah itu tangan Gita di genggam oleh Ci shani sampe ruang tamu, sesampainya di ruang tamu Mereka ber empat pun duduk dengan Gita yang berada di tengah di depan Gita ada Kak mpen sedangkan kanan kiri Gita ada Ci shani dan Ci gre, dengan Ci shani yang merangkul Gita dan Ci gre yang menyender di bahu Gita, sedangkan sang Kakak menatap lekat wajag sang Adik yang sudah lama ia rindukan itu.

" oke pertama maafin dedek ya Ci kak, dedek udah bikin kalian khawatir " kata Gita.

" dedek pulang tanpa ngasi kabar dulu ke kalian, karna dedek pengen buat suprise buat Cici sama Kakak, dan untuk Kak mpen dedek emang sengaja ga aktifin handphone karna dedek lagi sibuk juga salah satunya tapi sengaja juga biar kalian ga curiga hehehe" imbuh Gita yang mendapatkan tatapan tajam dari kakak - kakanya.

* serem amat Cici sama kakak gue kalo lagi mode singa betina gini * kata Gita di dalam hati.

" lanjutin " kata Ci shani

" iya iya Cici" jawab Gita

" nah buat Ci gre Gita ga marah kok Ci, mana bisa Dedek marah sama kakak - kakak Gita ini " ucap gita
Yang membuat sang Cici dan Kakak terharus hingga matanya berkaca - kaca.

" jadi Gita minta maaf ya kalo udah buat Cici dan Kakak khawatir terus udah nambah pikiran Cici dan Kakak jadi ga fokus juga mungkin " tambah Gita.

Sedangkan kakak - kakaknya sudah berhamburan memeluk Gita lagi.

" jangan di ulangi lagi ya dek, cici khawatir banget sama dede "ucap Shani dengan suara yang bergetar menahan tangis.








Lanjut ga nih...
Maaf ya kalo ga nyambung









Selamat membaca

Jangan lupa vote dan comment ya

biarkan aku sajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang